Rabu, 18 Februari 2015

Nge-mall... makan, shopping? Hmmm... belum tentu...

Nge-mall... makan, shopping? Hmmm... belum tentu...

"Besok kalau pensiun mau di kampung aja". Sering sekali topik itu jadi bahasan di kalangan teman-teman sesama perantau dari daerah. Namun aku jarang sekali berkomentar  untuk tema itu. Menentukan cita-cita adalah hak asasi setiap orang. Asalkan cita-citanya tidak merugikan semesta ya sah-sah saja. 

Kami bukan warga Jakarta, melainkan warga kota satelit pinggiran, Tangerang Selatan. Saat ini Tangsel tidak kalah maju dengan Jakarta. Sebagai pecinta seni, kreasi dan petualangan, salah satu senangnya tinggal di sini adalah bisa menikmati berbagai event-event keren dengan g.r.a.t.i.s , show semacamnya belum tentu ada di daerah (baca: luar jakarta) Di mana lagi, kalau bukan di mall. Macet? No no. Kami lebih sering menghabiskan weekend di mall sekitar sini saja, cukup banyak pilihan dari Living World yang paling dekat, Mall Alam Sutera, Summarecon Mall Serpong, atau Bintaro X Change. Kalau mau agak jauh bisa ke PIM atau Central Park.

Kenapa mall? Kalau ditanya apakah sekarang saya bersyukur dengan kondisi finansial yang ada? InsyaAllah ya selalu. Namun kalau ditanya apakah kami orang kaya yang bisa selalu pergi liburan setiap weekend? Off course not. Pariwisata saat ini memang menjadi salah satu bisnis yang sedang berkilau. Seluruh media digunakan sebagai ajang promosi. Sebut saja waterpark, themepark, playground, hotel, zoo, dan yang lain. Namun apakah harganya murah? Tentu tidak. Sekali liburan setidaknya setengah juta kocek yang harus dianggarkan, dan manfaatnya untuk anak, juga tidak seberapa.

Liburan di rumah memang selalu menjadi pilihan utama, banyak aktivitas yang bisa kami lakukan di rumah. Namun ada kalanya anak-anak perlu 'melihat' dunia. Salah satu pilihan dengan budget yang terjangkau, ya Mall. Mall di Tangsel dan sekitarnya selalu bisa membuat liburan kami murah namun meriah. Kami selalu belanja di mall? Tidak. Hanya makan? Belum tentu, kadang kami juga tidak merogoh kocek sama sekali di mall kecuali untuk parkir. Salah satu benefit dari campaign go green sangat menyenangkan, mall-mall bersaing untuk menciptakan taman yang bersih dan cantik. Kadang kami cuma nongkrong saja di taman sambil kasih makan ikan, selain itu ada beberapa event yang pernah kami nikmati di mall. Pameran ikan hias, pameran lego, show masha and the bear, show wayang tavip, nobar film anak diharapkan big screen, show minion, show chrismas tree dengan lampu menari, dan kalau lagi imlek begini sudah pasti... show barongsai. Kadang berbagai lomba juga diadakan di mall, menyenangkan dan bermanfaat untuk menguji keberanian anak-anak.

Lalu dari mana biasanya saya tahu event-event di mall. Apa saya harus sering-sering ke mall? Tentu tidak. Yaa, apalagi kalau bukan media sosial. Saat ini mall sudah sangat gencar berpromosi di media sosial, saya pilih twitter untuk keperluan yang satu ini. Bila sedang berencana weekend ke mall, sudah pasti menjelang weekend saya cek timeline mall-mall di dekat-dekat sini untuk melihat ada event apa, sehingga saya bisa menentukan mall mana yang akan jadi tujuan. Kalau sedang musim liburan sekolah atau year end, lebih seru lagi, semua mall selalu punya special theme yang menarik jadi ga perlu bingung kalau budget terbatas, tidak perlu liburan jauh-jauh, ke mall aja.Enjoy! :)

Tahun Baru

Tahun baru Imlek

Kaisar pertama China Qin Shi Huang menukar dan menetapkan bahwa tahun tionghoa berawal di bulan 10 pada 221 SM. Pada 104 SM, Kaisar Wu yang memerintah sewaktu Dinasti Han menetapkan bulan 1 sebagai awal tahun sampai sekarang. Tahun pertama Tahun Baru Imlek/Yinli dihitung berdasarkan tahun pertama kelahiran Kongfuzi (Confucius), hal ini dilakukan oleh Kaisar Han Wudi sebagai penghormatan kepada Kongfuzi yang telah mencanangkan agar menggunakan sistem penanggalan Dinasti Xia dimana Tahun Baru dimulai pada tanggal 1 bulan kesatu. Oleh sebab itu sistem penanggalan ini dikenal pula dengan Kongzili.

Tahun baru Islam

Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.

Tahun baru Masehi

Kalender Masehi atau Anno Domini (AD) dalam bahasa Inggris adalah sebutan untuk penanggalan atau penomoran tahun yang digunakan pada kalender Julian dan Gregorian. Era kalender ini didasarkan pada tahun tradisional yang dihitung sejak kelahiran Yesus dari Nazaret. Masehi dihitung sejak hari tersebut, sedangkan sebelum itu disebut Sebelum Masehi atau SM. Perhitungan tanggal dan bulan pada Kalender Julian disempurnakan pada tahun pada tahun 1582 menjadi kalender Gregorian. Penanggalan ini kemudian digunakan secara luas di dunia untuk mempermudah komunikasi.

Kata Masehi (disingkat M) dan Sebelum Masehi (disingkat SM) berasal dari bahasa Arab (المسيح), yang berarti "yang membasuh," "mengusap" atau "membelai." (lihat pula Al-Masih)

Source : wikipedia

Rasa yang tak terungkap

Teringat tepat setahun lalu, pagi itu hujan rintik-rintik. Aku masih ingat persis, jam pelajaran pertama, mata pelajaran matematika. Aku tak konsen lagi dengan rumus-rumus kalkulus itu. Tak sabar rasanya menunggu jam pulang sekolah untuk jalan berdua denganmu Dewi, ya... kau Dewi ku, meskipun belum jadi kekasihku, aku selalu berfikir bahwa kau adalah Dewi ku. Aku tak sabar menunggu siang itu, sudah kupersiapkan rangkaian kata indah untuk mengungkapkan perasaanku padamu. Senyuman dan tawa renyahmu pasti akan hangatkan suasana di tengah rintik hujan sepanjang hari.

Namun takdir berkata lain Dewi ku. Kata demi kata itu belum sempat terungkap. Sekarang aku, duduk tepat di sebelahmu, namun ku hanya bisa memandangmu. Tepat di depan gerbang sekolah, mobil itu begitu kencang hingga menyambar tubuhku begitu dahsyat, menghancurkan semua badanku. Dua menit kemudian kau datang Dewi, di saat jiwaku telah terlepas dari raga. Aku akan tetap setia, menunggumu Dewi, untuk mengungkapkan segala rasaku, walau 1000 tahun lamanya.

Tulisan ini dibuat dalam rangka #FF2in1 dari @tiket dan @nulisbuku
Kereta Senja

Sore itu aku tergesa, meninggalkan kantor dengan terburu-buru. Terpaksa kutinggalkan meeting sore itu, setelah mengirimkan pesan ke bos, menunggunya membuka ponselnya , dan memberi kode kepadaku. Sesampainya di depan kantor, langsung kutunggangi motor bang ojeg, belum aku bilang apa-apa, bang ojeg berkata padaku, "gak jauh kan neng, saya buru-buru" hmmm mungkin semua orang di kota metropolitan ini buru-buru.

Demi menghemat biaya, aku memutuskan untuk naik bis ke stasiun, sisa waktu masih cukup, pikirku, meskipun harap cemas juga dengan kemacetan jakarta. Bis penuh sesak sore itu, semua dengan wajah berkerut, kecemasan menggelayut. Bukan hanya aku yang cemas.

Sesampainya di stasiun, aku tunjukkan tiket ke petugas, dan aku hampir pingsan ketika dia berkata "neng, kreta senja solo sudah berangkat, 10 menit lagi keret senja jogja". Ibu-ibu di belakangku berteriak, "What... saya salah jadwal!" . Omg... again... i'm not the only one...

Tulisan ini dibuat dalam rangka #FF2in1 dari @tiket dan @nulisbuku



Artikel lainnya :