Kamis, 03 Maret 2016

Panggilan Ke-2

Dari beberapa artikel islam yang saya baca, ada yang menyebutkan, setidaknya Allah SWT memanggil hamba Nya sebanyak 3x, yaitu :

1. PANGGILAN SHALAT KETIKA ADZAN
Sahabat Ibnu Abbas adalah orang yang sering menangis manakala mendengar panggilan adzan bergema. Sorbannya sering basah oleh tetesan air matanya yang terus mengalir mengiringi aluanan suara sang muadzin.
Ketika ditanya kenapa sampai begitu? Ibnu Abbas menjawab seandainya setiap orang tau makna seruan sang muadzin itu, pasti tidak akan dapat beristirahat dan tidur dengan nyenyak. Kalimat Allahuakbar saja mengandung makna panggilan kepada orang yang beriman yang sedang sibuk mengurusi harta duniawi agar berhenti sejenak mengistirahatkan badan dan segera beramal demi meraih kepentingan dan kebahagiaan yang hakiki

2. PANGGILAN HAJI
Firman Allah : " Dan berseterulah kepada manusia untuk mengerjakan haji niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang datang dari segenap penjuru" (QS AL-Hajj (22):27)
Oleh karena itulah mereka yang menunaikan ibadah haji menjawab seruan itu dengan kalimat talbiyah : Labbaika Allahuma Labbaik, Labbaika la syarika laka labbaik, inal Hamda wanni mata laka wal mulk la syarika laka yang artinya Aku penuhi panggilan-MU ya Allah, aku penuhi, aku penuhi panggilan-MU tiada sekutu bagi-MU. Aku penuhi panggilan-MU. sesungguhnya segala puji nikmat dan kekuasaan hanyalah milik-MU semata. Tiada sekutu bagi-MU

3. PANGGILAN KEMATIAN
Manusia sering kali menunda nunda panggilan adzan, begitu juga ketika panggilan haji telah tiba. Ia belum tergerak untuk memenuhinya walau sudah mampu sekalipun. Tapi, terhadap panggilan yang satu ini tak ada satupun yang sanggup menghalanginya apalagi menundanya.
Firman Allah "Dan Allah sekali kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah maha mengetahui apa apa yang kamu kerjakan" (QS Al-Munafiqun(63):11)
Dengan penuh kesadaran diri dan keinsyafan iman marilah kita penuhi panggilan Allah berupa shalat ketika adzan memanggil, berhaji bagi yang mampu, dan demikian pula halnya dengan panggilan kebaikan-kebaikan lainnya. sebelum datang panggilan yang tidak dapat ditawar tawar lagi, yaitu Kematian.

---

Alhamdulillah tahun ini Allah memberikan hadiah spesial menjelang ulang tahun saya... yaitu kemudahan untuk saya dan suami meniatkan diri untuk memenuhi panggilan Nya, yang ke-2. #syukur

Catatan ini semoga bukan dinilai sebagai riya atau apa... apalah yang bisa disombongkan dari kami, manusia-manusia kecil yang sehari-harinya beraktivitas di tower tinggi dan bayangkan kalau Allah sewaktu-waktu menyentil tower itu; hanya bisa berikhtiar dan bersandar pada doa, karena Allah yang maha menentukan segala sesuatu. #tendensi

Catatan ini niatnya untuk sekedar nambah wawasan buat yang baca aja, karena saya sempat cari info daftar haji dari baca beberapa blog juga dan menurut saya bermanfaat banget, selain itu untuk memotivasi aja... syukur2 ada yang tergerak setelah baca tulisan ini ^_^ #inspirasi

Ada sebuah buku yang pernah saya baca, yang mengingatkan bahwa haji adalah rukun islam yang ke-5 , tapi beberapa orang (termasuk saya), terjerembab juga, contohnya saya yang orang rantau (ngeles.com) menjadikan haji sebagai rukun islam yang ke 7 atau ke 8 ya... setelah nge-DP rumah (meski kecil), mobil (meski seken), dan (bisa jadi) liburan ke luar negri, sungguh sebuah kesadaran yang terlambat. #realita

Beberapa minggu lalu saya bercerita ke salah seorang teman tentang pendaftaran haji ini, ternyata teman saya kurang faham bahwa untuk membuka tabungan haji tidak perlu kita punya full dana sebesar BPIH 1 , yaitu rp 25 jt / kepala, atau rp 50 jt / 2 kepala. Padahal nggak lhooo.... Dan dia juga terkejut mendengar berapa lama masa antrinya (berapa lama? sabar ya, nanti dulu). Makanya saya coba buat catatan di sini barangkali ada yang mampir, karena sebagian orang mungkin lebih suka "kepo" in catatan orang lain daripada "kepo" in web kemenag ^_^ #ternyata

Jadi ceritanya... waktu itu sekitar akhir tahun 2014, ada petugas bank kasih tau reksadana di rekening saya dananya sudah mencapai rp 25 jt; akhirnya saya request untuk cairkan, niatnya buat daftar haji entah gimana caranya waktu itu belum kepikir (biasa... ibu rumah tangga jabatannya menteri keuangan meskipun kurang jago bikin perencanaan anggaran). Uangnya masih kurang rp 25 jt lagi untuk daftar haji 2 (dua) orang (dengan suami tentunya). Anak saya yang besar sudah masuk SD, yang kecil insyaAllah masih 3 tahun lagi masuk SD, jadi uang daftar sekolah insyaAllah masih bisa tabung-tabung lagi. #niat

Pertama-tama yang terlintas di kepala saya adalah minta ijin orang tua saya... apakah boleh uangnya saya gunakan untuk mendaftar, karena saya rasa2nya tidak akan pernah cukup membalas hutang budi... kedua orang tua yang senantiasa mendoakan saya sejak di dalam kandungan sampai sekarang, melahirkan dan membesarkan saya. Barangkali mereka punya keinginan lain yang bisa saya bayar dengan sejumlah uang itu. Alhamdulillah orang tua merestui niat saya. #bakti

Setelah memperoleh info tentang dana talangan haji, hampir saja saya daftar program dana talangan haji dari suatu bank; namun belum sempat saya daftar, programnya sudah diberhentikan oleh pemerintah. #jalan

Dari suatu event sharing session tentang Ibadah Haji yg pernah saya hadiri, sangat betul dikatakannya, bila sudah niat, bukalah rekening tabungan haji dulu, berapapun dana yang kita punya. Memang mungkin menyimpan aset dalam bentuk investasi saham, deposito, logam mulia, atau yang lain memungkinkan return yang lebih besar, namun potensi kita tergoda mengkonsumsi untuk keinginan lainnya juga sangat tinggi. Beda dengan bila dana sudah kita setor ke rek tab haji, maka kita tidak akan menggunakannya lagi karena rek tab haji pada umumnya tidak dapat dilayani transaksi penarikan dana. #nafsu

Akhirnya setelah membulatkan tekad, pada awal tahun 2015 saya buka rekening tab haji di salah satu bank swasta (saat ini tidak hanya di bank pemerintah, sudah ada bank swasta syariah yang bekerjasama dengan kemenag untuk tabungan haji) sudah pasti 2 account, a.n saya dan suami, karena tab haji harus dibuka masing2 a.n calon jamaah haji.
Saya langsung setor dana ke masing2 rekening @rp 12,5 jt, sesuai uang yang saya punya waktu itu. #action

Saya niatkan setiap bulan akan saya sisihkan rp 2 jt untuk disetor ke rek tab haji ke masing2 rek @rp 1 jt, dengan demikian maka secara kalkulasi, pada awal tahun 2016 BPIH 1 sebesar rp 25 jt per rekening sudah terpenuhi sehingga kami bisa mendaftar. #tertib

Alhamdulillah Allah memberi kemudahan. Setelah terkumpul dananya rp 25 jt di masing2 rek, awal Februari 2016 lalu, karena untuk pendaftaran calon jamaah haji harus datang langsung dan tidak dapat diwakilkan, kami mengambil cuti kantor, guna mendaftar ke kantor Kemenag. Kantor Kemenag Tangerang Selatan, saat ini lokasinya di cluster Kencana Loka BSD. #finally
Tips : Jangan lupa cari info yang pasti terkait lokasi kantor kemenag, karena saya sempat salah info kantor kemenag tangsel ternyata sudah pindah, sedangkan pada saat browsing awal yang saya dapati info lokasi kantor lama.

Apa saja yang dibawa?
- Copy KTP
- Copy KK
- Copy Buku Nikah
- Copy Akta Lahir
- Copy Print out Buku Tabungan yang memuat info saldo (minimum Rp 25 Jt per rekening)
(Siapkan masing-masing 1 bundel dok tersebut untuk 1 pendaftar calon jemaah haji) #syarat

Di kantor kemenag, petugas meminta kami mengisi form pendaftaran yang berisi data-data umum dan ciri fisik. Setelah itu cap jari, dan foto, karena saya memilih untuk foto di kemenag daripada foto sendiri khawatirnya tidak sesuai persyaratan. Tentu saja dikenakan biaya foto ya... #prosedur

Bila tidak keberatan bayar biaya foto di kemenag, pakailah baju selain putih, karena foto berlatar belakang putih. Siapkan biaya foto @90rb per orang, akan diperoleh CD master file foto, dan puluhan print out foto sesuai kebutuhan. Bila ingin foto sendiri silahkan cek syaratnya ke web kemenag. File foto harus disimpan baik-baik karena pada saat akan berangkat naaaantiii... (panjang karena masih lama) bila dibutuhkan tambahan foto, harus dengan foto yang sama, tidak boleh ganti foto. #cekrek

Waktu itu kami datang sekitar jam 8 pagi, karena kami antrian pertama, sekitar jam 9.30 urusan sudah selesai. Setelah proses di kemenag selesai, diperoleh lembar "Surat Pendaftaran Pergi Haji". Selanjutnya kami harus membawa surat tersebut ke bank dimana tabungan haji kami dibuka, untuk proses setoran biaya haji ke Kemenag. #bukti

Setelah proses di bank dilakukan, kami memperoleh lembar "Setoran Awal BPIH". Lembar tersebut sudah mencantumkan nomor porsi di sisi kiri atas, dan nomor itulah yang dapat diinput ke web kemenag untuk mengetahui prediksi tahun keberangkatan. #antri

Lembar setoran yang diperoleh sejumlah 4 lembar, 3 lembar copynya harus dikembalikan ke kemenag. Pengembalian harus dilakukan paling cepat 1 hari dan paling lambat 1 minggu setelah pendaftaran. #birokrasi

Pada saat pengembalian ini petugas menginformasikan prediksi tahun keberangkatan, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan, salah satunya terkait penggunaan foto. Proses pengembalian lebih cepat dari pendaftaran, sekitar 30 menit beres.
Untuk pengembalian dapat diwakilkan, jadi tidak harus hadir kedua belah pihak suami istri. #closing
Tips : bila anda pekerja kantoran yang waktu kerjanya tidak fleksibel dan kantor kemenag jauh dari kantor anda... untuk urusan ini lebih santai kalau ambil cuti 2 (dua) hari ya...

Dengan mengembalikan lembar setoran ke Kemenag, maka selesailah sudah rangkaian pendaftaran haji untuk mendapatkan nomor porsi. #yaay

Ooo yaaa... prediksi tahun keberangkatan hampir ketinggalan... Sesuai KTP, saya mendaftar di Kemenag Tangsel, dan sesuai informasi petugasnya, untuk pendaftaran di area Tangsel pada Februari 2016 prediksi keberangkatannya adalah... tahun... dengderengdeeeng... 2032... yaaa... 16 tahun antrinya, jadi harus banyak doa semoga Allah mencukupkan umur kami ^_^
Saatnya mulai nabung lagi untuk persiapan BPIH 2 (pelunasan). #sabar

Demikian... semoga infonya membantu dan menginspirasi :)

---

Menuju Allah: perintahnya adalah “Berlarilah”

“Maka berlarilah kalian menuju Allah” (QS. Adz Dzariyat : 50)

Menjemput Rizki (Duniawi): perintahnya adalah “Berjalanlah”

"Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk: 15)

---

"Mengerjakan haji itu adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (ke-wajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali 'Imran: 97)


--- Pic from Hajj 2015 live report in twitter @Basma_ by Basma Atassi - Al Jazeera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel lainnya :