Saya sebenarnya tidak terlalu suka baca buku motivasi, tapi karena waktu beberes nemu buku ini... mungkin memang harus saya baca. Buku ini adalah souvenir dari acara motivational session yang diadakan kantor saya tahun lalu (2015); yang bersamaan dengan acara buka puasa bersama dengan motivator Remaja Tampubolon (Bang Jaja); Beliau adalah salah satu penulis buku ini.
Ada satu orang lagi motivator penulis buku ini yang pernah saya ikuti sesinya, yaitu Yasier Utama, waktu itu tahun 2008 sesinya bertajuk "Awareness Before Change".
Selain mereka berdua ada Irwan Prasatya dan Purwanto Edi.
BATIC; Buku ini bercover depan 4 orang motivator berbaju batik, dan berisi motivasi yang mereka summarykan pada poin-poin yang diringkas menjadi 4 huruf yaitu B, A, T, I dan C; yaitu Be Brave, Action Oriented, Totality, Integrity, Committed to Excellence.
Pertama sekali saya terkesan dengan Brave... karena berani ini sebenarnya sangat banyak cakupannya, berani berubah lah, berani bicara lah, ternyata berani yang ada di bab pertama ini adalah... berani mati. Dengan berorientasi pada ujung kehidupan manusia ini menunjukkan bahwa penulis buku memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, dengan selalu memikirkan kematian maka seseorang sewajarnya akan selalu berbuat terbaik untuk meninggalkan legacy yang baik untuk penerusnya.
Action... pada bab ini diingatkan bahwa hal yang terpenting adalah terus berkarya dan fokus ke depan, tidak banyak energi untuk masa lalu.
Totality... pada bab inj dituliskan salah satu hasil penelitian Gallup bahwa orang yang bekerja sekedar mencari uang, energi dan vitalitasnya tidak prima. Sehingga mindset kerja harus diganti dengan karya.
Integrity... yang paling berkesan adalah konsep I'm the legend, kembali pada brave yang pertama, setiap orang pasti ingin meninggalkan kenangan dengan menjadi legenda yang indah. Untuk menjadi legenda maka harus bermental pemenang.
Excellent... yang paling berkesan adalah kekuatan memberi. Permudahlah urusan orang lain, dan Allah akan mempermudah urusan kita. Seperti quote yang sampai saat ini masih saya pasang di email saya "Goodness is the only investment that never fails." - Henry David Thoreau.
seperti kupu-kupu... warna-warni nya cantik... terbang bebas kemana saja... berkolaborasi dengan bunga-bunga... salah satu yang membuat indah dunia...
Minggu, 28 Februari 2016
Book review month 1 : Asiyah "Sang Mawar Gurun Firaun"
Asiyah "Sang Mawar Gurun Fir'aun" karya : Sibel Eraslan
Asiyah istri Pare-amon.
Kisah di novel ini dengan ending berbeda dengan kisah kebanyakan yang dibaca di web tentang asiyah istri firaun dimana Asiyah disiksa oleh suaminya.
Kisah di novel ini dimulai dari kota Armana yang merupakan perwujudan dari kenangan akan hari-hari nabi Yusuf, di antara kota memphis dan teb di negri mesir, yang saat itu dikuasai oleh seorang raja pengikut nabi Yusuf yaitu Akhenaten. Kota ini diserang oleh pemberontak bernama Horemheb yang akhirnya membunuh raja dan semua penduduknya. Dikisahkan bahwa dari penyerangan itu tersisa Apa, seorang guru yang ditugaskan mengajar anak2 yg tersisa dari pemberontakan Amarna di akademi kerajaan yang dibentuk oleh Horemheb sang penguasa baru di memphis, 4 orang anak didiknya di antaranga Yes, Ra, Ka dan Ha. Yes adalah Asiyah yang merupakan cucu dari raja Reyyan bin melik dari amalika yang menyelamatkan mesir dari kekeringan di masa nabi Yusuf, dan merupakan putri raja Muzahim putra pangeran Abidin.
Akhirnya tibalah waktunya Mesir harus menunjuk raja baru, Ra, atau Pareamon menjadi raja dan Yes menjadi ratu.
Ibis adalah salah satu hewan yang muncul pada cerita ini, dikisahkan pada saat pernikahannya perhiasan ratu yesiyis adalah burung ibis.
Ra sebagai Firaun, menahbiskan diri menjadi tuhan, sedangkan Yes tetap menjadi pengikut nabi Yusuf yaitu percaya pada Tuhannya yang satu. Yes tidak mencintai harta, hari-harinya dia lalui bersama Apa, melihat kehidupan mesir. Yes tidak menyukai kekerasan, salah satunya saat melihat rakyat diperbudak di kota sakkara, Yes sangat sedih.
Setelah Apa meninggal dunia, Yes mencari 2 abdi, dan akhirnya terpilihlah Tahnem dan Sare. Pada saat itulah Yes menginginkan bayi yg ditemukan di sungai Nil. Yes memberi nama bayi itu Musa, karena dia menariknya dari perairan.
Musa adalah putra pasangan Imran dan Yakobed, adik dari Harun dan Maryam. Pada saat itu bayi laki2 yg lahir hrs dibunuh sehingga Yakobed yang dikisahkan mendapat petunjuk dari Allah memutuskan untuk menjatuhkan anaknya ke sungai nil. Dikisahkan pada saat kelahiran Musa, berkah berlebih pada keluarga Imran. Hewan ternak kambing dan sapi terlahir kembar, air susu perahan melimpah dan pohon serta tanaman berbuah lebat.
Di istana, bayi musa menangis terus sehingga akhirnya Yes membawanya berkeliling mesir sampai ke kota gosen, kota tempat keluarga Imran tinggal dan Musa kembali dipertemukan dengan ibunya Yakobed dan dikenal sebagai ibu susu.
Sampai suatu ketika Musa dituduh sebagai pelaku pembunuhan di memphis dan akhirnya harus pergi untuk melarikan diri dari kejaran raja memphis.
Pada masa-masa itu Ra, Pareamon meninggal dunia dan penggantinya adalah Menmatre.
10 tahun kemudian Musa kembali ke memphis bersama istrinya. Selama 10 tahun Musa dipersiapkan untuk menjadi nabi. Musa diutus oleh Allah swt untuk mengajak rakyat Firaun menyembah Allah. Dikisahkan Musa dengan kuasa Allah dapat mendatangkan ular besar yang memakan semua ular para penyihir Firaun. Firaun sangat marah dan dalam kemarahannya itulah Asiyah , Tahnem dan Sare mengakui keimanannya kepada Allah. Tahnem akhirnya dibunuh oleh Firaun, Asiyah dan Sare dipenjara, sebelum akhirnya diikat di tonggak kayu di atas pasir panas dan dibakar, akhirnya meninggal dunia.
Asiyah istri Pare-amon.
Kisah di novel ini dengan ending berbeda dengan kisah kebanyakan yang dibaca di web tentang asiyah istri firaun dimana Asiyah disiksa oleh suaminya.
Kisah di novel ini dimulai dari kota Armana yang merupakan perwujudan dari kenangan akan hari-hari nabi Yusuf, di antara kota memphis dan teb di negri mesir, yang saat itu dikuasai oleh seorang raja pengikut nabi Yusuf yaitu Akhenaten. Kota ini diserang oleh pemberontak bernama Horemheb yang akhirnya membunuh raja dan semua penduduknya. Dikisahkan bahwa dari penyerangan itu tersisa Apa, seorang guru yang ditugaskan mengajar anak2 yg tersisa dari pemberontakan Amarna di akademi kerajaan yang dibentuk oleh Horemheb sang penguasa baru di memphis, 4 orang anak didiknya di antaranga Yes, Ra, Ka dan Ha. Yes adalah Asiyah yang merupakan cucu dari raja Reyyan bin melik dari amalika yang menyelamatkan mesir dari kekeringan di masa nabi Yusuf, dan merupakan putri raja Muzahim putra pangeran Abidin.
Akhirnya tibalah waktunya Mesir harus menunjuk raja baru, Ra, atau Pareamon menjadi raja dan Yes menjadi ratu.
Ibis adalah salah satu hewan yang muncul pada cerita ini, dikisahkan pada saat pernikahannya perhiasan ratu yesiyis adalah burung ibis.
Ra sebagai Firaun, menahbiskan diri menjadi tuhan, sedangkan Yes tetap menjadi pengikut nabi Yusuf yaitu percaya pada Tuhannya yang satu. Yes tidak mencintai harta, hari-harinya dia lalui bersama Apa, melihat kehidupan mesir. Yes tidak menyukai kekerasan, salah satunya saat melihat rakyat diperbudak di kota sakkara, Yes sangat sedih.
Setelah Apa meninggal dunia, Yes mencari 2 abdi, dan akhirnya terpilihlah Tahnem dan Sare. Pada saat itulah Yes menginginkan bayi yg ditemukan di sungai Nil. Yes memberi nama bayi itu Musa, karena dia menariknya dari perairan.
Musa adalah putra pasangan Imran dan Yakobed, adik dari Harun dan Maryam. Pada saat itu bayi laki2 yg lahir hrs dibunuh sehingga Yakobed yang dikisahkan mendapat petunjuk dari Allah memutuskan untuk menjatuhkan anaknya ke sungai nil. Dikisahkan pada saat kelahiran Musa, berkah berlebih pada keluarga Imran. Hewan ternak kambing dan sapi terlahir kembar, air susu perahan melimpah dan pohon serta tanaman berbuah lebat.
Di istana, bayi musa menangis terus sehingga akhirnya Yes membawanya berkeliling mesir sampai ke kota gosen, kota tempat keluarga Imran tinggal dan Musa kembali dipertemukan dengan ibunya Yakobed dan dikenal sebagai ibu susu.
Sampai suatu ketika Musa dituduh sebagai pelaku pembunuhan di memphis dan akhirnya harus pergi untuk melarikan diri dari kejaran raja memphis.
Pada masa-masa itu Ra, Pareamon meninggal dunia dan penggantinya adalah Menmatre.
10 tahun kemudian Musa kembali ke memphis bersama istrinya. Selama 10 tahun Musa dipersiapkan untuk menjadi nabi. Musa diutus oleh Allah swt untuk mengajak rakyat Firaun menyembah Allah. Dikisahkan Musa dengan kuasa Allah dapat mendatangkan ular besar yang memakan semua ular para penyihir Firaun. Firaun sangat marah dan dalam kemarahannya itulah Asiyah , Tahnem dan Sare mengakui keimanannya kepada Allah. Tahnem akhirnya dibunuh oleh Firaun, Asiyah dan Sare dipenjara, sebelum akhirnya diikat di tonggak kayu di atas pasir panas dan dibakar, akhirnya meninggal dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)