Selasa, 22 Desember 2015

Book review month 11 : "Aku bersyukur ibuku pikun" by Irna Permanasari

Aku Bersyukur Ibuku Pikun
By : Irna Permanasari

Buku ini sebenernya dibeli untuk bacaan ibuku, yang saat ini menghabiskan waktunya untuk merawat nenek yang pikun.

Banyak hal yang bisa diketahui dari buku ini, mulai dari ciri orang pikun dan penyebabnyanyang tidak pernah diketahu pasti secara medis.

Yang paling memprihatinkan adalah orang pikun hidup pada 2 masa, yaitu masa lalu dan pada waktu yang sedang dijalani. Yang sudah terlewat 5 menit yang lalu, lupa... karena bukan termasuk pada 2 masa tersebut...

Lantas kenapa Chili bersyukur? Karena dengan merawat orang pikun semakin mendewasakan dan menambah rasa sabar.

Yang pasti dengan membaca buku ini dan mengalami sendiri punya nenek pikun, akan menambah motivasi kita sbg anak untuk selalu memaksimalkan waktu yang ada untuk membahagiakan orang tua, karena kita tidak pernah tau, kapan pikun menyerang.

Senin, 16 November 2015

Ungkapan simpati, salahkah?

Ungkapan Simpati, salahkah?

Akhir-akhir ini ribut banget sosmed dengan ganti PP bendera prancis.
Kebetulan saya ikut ganti PP, jadi kepingin nulis sedikit.

Memang saya tidak tulis tagar #prayforparis; Kenapa? Boro-boro berdoa buat orang yang jauh... yang deket aja belum tentu... doa buat diri sendiri dan keluarga aja rasanya ga habis-habis... Hmmm abaikan... mungkin ini karena manajemen waktu saya aja yang kurang baik. Dan kalau ditanya, apa anda tidak berdoa untuk palestina, yang tiap hari kekejian terhadap muslim terjadi di sana? Well, itu adalah hubungan vertikal antara saya dengan Allah, tdk perlu saya klarifikasi. Terlebih terkait doa dalam islam, akan lebih baik bila kita mendoakan orang lain secara diam-diam, tanpa orang yang kita doakan mengetahuinya.

Kembali ke PP fb... Kalau menurut saya ya, pasang pp itu adalah suatu opsi praktis untuk menunjukkan simpati duka cita. Ibaratnya ada orang meninggal di jakarta, di jakarta banyaaak sekali penjual karangan bunga, bahkan bisa tinggal telpon, atau online delivery, jadi orang yang tak sempat melayat atau bahkan tidak tau nomor kerabat si meninggal yang bisa dihubungi, bisa pesan karangan bunga dengan mudah, dan praktis. Beda dengan kondisinya misal ada rekan tinggal di pedalaman papua, meninggal dunia. Opsi menunjukkan simpati dengan karangan bunga akan jadi tidak ada karena tidak memungkinkan, maka mungkin kita hanya bisa kirim SMS aja ke kerabatnya yang berduka, itu juga kalo kita tahu nomernya, kalau nggak?? Setidaknya dengan para keluarga korban tau, banyak yang bersimpati, mungkin bisa menguatkan mereka.
Menurut saya dengan saya, sebagai muslim, bersimpati, akan menunjukkan bahwa ajaran muslim yang saya tahu tidak mendukung tindakan keji seperti itu.

Tentang negara prancis, yang notabene ternyata punya beberapa catatan tindakan keji terhadap islam, lalu apakah benar kalau kita bela si teroris? Kalau menurut saya pribadi dengan kita membela teroris sama aja kita juga teroris. Apakah para korban itu adalah keluarga para penjahat yang ada hubungannya dengan berbagai rentetan tindakan keji yang pernah dilakukan "prancis" terhadap "islam"? Bahkan kita tidak tau persis itu prancis dan islam yang mana??
Tetap yang terbaik adalah berkhusnuzhon bahwa para korban adalah orang baik, selama tidak ada yang membuktikan bahwa para korban telah sebelumnya berbuat jahat pada para bomber, dan belum ada yang mengabarkan bahwa para korban adalah penjahat.

Nia,
Catatan di akhir hari,
17 Nov 2015

Rabu, 11 November 2015

Book review month 10 : "Rudy" by Gina S Noer

Rudy adalah salah satu buku kisah hidup BJ Habibie yang mengisahkan tentang perjuangannya untuk bersekolah, selain itu juga mengisahkan contoh cara yang dilakukan orang tua dengan finansial pas-pas an dan banyak anak, mencari solusi, mengambil keputusan dan berstrategi untuk mengusahakan pendidikan yang optimal bagi anak-anaknya.

Mungkin cerita dari orangtuanya dulu ya. Awalnya kisahnya begitu sempurna, tinggal di makassar, orangtua rudy adalah sepasang suami istri yang berasal dr keluarga terpandang, berpendidikan, dan ayah rudy adalah pejabat di jaman hindia belanda. Rudy bersekolah di sekolah indonesia hindia belanda. Orang tua rudy memiliki cita2 anak laki2 dr kel mereka kelak hrs jadi pemimpin. Keadaan berubah setelah pada usia belum smp, ayah rudy meninggal karena serangan jantung. Sebagai orang tua, tips yang bisa diambil dr decision yang diambil dr ibu Tuti Marini ibu Rudy adalah pada kondisi sulit mengambil keputusan terkait pendidikan harus sesuai kempuan, tdk hrs yg terbaik untuk semuanya, krn anaknya banyak... tapi ibu tuti melihat potensi dan mengutamakan anak laki2nya. Anak perempuan tetap sekolah meskipun bukan di sekolah terbaik.

Orang tua rudy jg tdk segan2 melakukan usaha ekstra demi biaya sekolah rudy di luar negeri. Rumah yang awalnya untuk kos, disulap menjadi hotel. Dalam buku ini dikisahkan jg pada bisnis, relationship sangat penting. Kos dan hotel sukses krn bu tuti memiliki jaringan pertemanan yang luas dan relationship yang baik.

Orang tua rudy pun layaknya orang tua jaman dahulu, ikut berperan dalam memilih jodoh. Konsisten pada tujuannya agar rudy menjadi pemimpin di indonesia, ibu tuti tidak mendukung bila rudy punya istri yang tidak bisa mengimbangi rudy, misalnya bukan org indonesia, atau tidak beragam islam, karena kelak tdk bisa mendukung rudy sbg istri seorang pemimpin indonesia.

Rudy juga meskipun kelak mjd intelektual dan sekaligus pemimpin, tapi masa mudanya jg sangat fun. Nonton, jalan2, main operet,dll. Jadi pesannya adalah sekolah harus serius, tapi fun tetap jalan.

Oya dan satu lagi d buku ini baru faham hubungan antara pendidikan dengan aktivitas politik negara. Dikisahkan rudy yang saat itu sedang mengerjakan salah satu proyek rahasia negara jerman sbg bahan tesis yaitu design kapal selam dengaj kemampuan khusus, tiba2 dihentikan di tengah jalannya proyek karena saat itu indonesia keluar dari NATO.

Akhir kata, sepertinya konsep harapan orang tua, seperti orang tua rudy yg mendoktrin anaknya untuk jadi pemimpin, harus lebih ditanamkan sejak anak masih kecil, bila sudah sepakat dgn konsep tsb, maka anak memiliki cita2 yang jelas dan aktivitasnya selalu terarah berjuang menggapai cita2nya.

Selasa, 27 Oktober 2015

Book review month-9 : Menjadi Haji Tanpa Berhaji, by Agus Mustofa

Menjadi haji tanpa berhaji

Kali ini membaca salah satu materi tasawuf modern dari Agus Mustofa, salah satu penulis yang banyak pro dan kontra.

Tertarik dengan buku ini karena belum menemukan buku lain yang menelaah tentang ibadah haji dalam bentuk cerita, dan dalam bahasa yang santai.

Dari judul bukunya saya pikir tadinya hanya akan mengingatkan tentang memaknai ibadah haji dengan benar, tetapi selain itu ternyata juga mengajak orang-orang yang belum dimampukan berhaji untuk memahami makna haji sehingga meskipun belum berangkat haji tapi faham makna, tujuan dari setiap ritualnya dan terinspirasi untuk berusaha menjadi seperti yang diharapkan pada umat islam yang sudah berhaji.

Banyak yang menarik meskipun kadang istilah yang digunakan mungkin kurang pas atau kurang sopan. Di bagian awal buku ini diingatkan supaya dalam berhaji memiliki niat yang benar, bukan tujuan duniawi semata. Diingatkan juga bahwa dalam setiap ritual ibadah haji hendaknya mengacu pada rukun ritualnya. Misalnya dikisahkan tentang seorang jamaah yang lupa doa towaf, dan ditelaah apakah doa towaf itu sesuatu yang sifatnya wajib dihafal? Atau sebenarnya inti towaf adalah dzikir?

Buku ini juga mengajak kita merenungkan lagi apakah tepat dengan adanya berbagai kemudahan yang terus berkembang pada ritual haji di masa kini, misalnya padang arafah dengan tenda ber AC, jamuan yang enak, jalanan yang semakin nyaman, dll, karena pafa hakikatnya haji adalah napak tilas segala peristiwa yang dialami nabi ibrahim as, supaya umat islam meneladaninya.

Dipaparkan bahwa wuquf di arafah dimaksudkan untuk perenungan diri untuk menentukan tujuan hidup, melempar jumrah adalah simbolisasi melawan setan dengan menyebut nama Allah, towaf mengumpamakan kehidupan manusia yang berbaur dengan berbagai karakter, sai adalah perjuangan yang tiada henti untuk mencapai tujuan. Salah satu ritual idul adha yaitu qurban mengajarkan umat untuk berserah diri dan senantiasa menjalankan perintah Allah meskipun kita tidak tau tujuannya.

Disimpulkan pada buku ini bahwa inti dari tujuan ibadah haji adalah berserah diri kepada Allah swt, selalu mengingat Allah pada segala keadaan. Lebih tinggi tingkatannya dari ibadah puasa ramadhan yang bertujuan supaya manusia bertaqwa, karena bekal untuk berserah diri adalah taqwa.

Senin, 05 Oktober 2015

Book review, month 8 : Aisyah

Aisyah
Karya : Sibel Eraslan

Aisyah adalah putri salah satu sahabat nabi, yaitu Abu Bakar. Menikah dengan Rasulullah pada usia 18thn, dan Rasulullah saat itu berusia 52thn. Acara pernikahannya dilakukan setahun dari pertunangannya. Pernikahan dilakukan di madinah, setelah hijrahnya Rasulullah. Aisyah adalah wanita yang hadir pada mimpi Rasulullah, yang berarti pernikahannya dengan Aisyah adalah perintah Allah.

Aisyah adalah satu-satunya wanita bukan janda yang dinikahi oleh Rasulullah
Pada percakapannya dengan Aisyah menggambarkan bahwa dalam memilih istri, Rasulullah lebih memilih yang masih perawan.

Di balik kecerdasannya sehingga banyak mencatat ilmu dari Rasulullah, Aisyah juga menggambarkan seorang perempuan biasa yang acapkali tergoda oleh gemerlap dunia, perhiasan untuk mempercantik diri di depan suaminya. Pada beberapa cerita dikisahkan Rasulullah selalu menasehatinya untuk menjaga diri dari godaan duniawi dan memilih perintah Allah dan Rasulullah.

Kisah tentang perhiasan salah satunya adalah pada saat sedang di perjalanan, kalung perak Aisyah terlepas dan hilang. Rasulullah meminta pasukan berhenti untuk mencari perhiasan itu, Aisyah pun sangat menyesal telah merepotkan. Dia sadar kalau memang perintah Allah menjauhi perhiasan adalah benar adanya. Pada saat itu pasukan mencari di suatu lembah pasir sampai kehabisan air dan tidak bisa berwudu. Saat itulah turun wahyu QS Al Maidah : 6, tentang bertayamum.

Aisyah adalah dengan wanita mana Rasulullah memperoleh wahyu ketika sedang di bawah selimut dengannya.

Aisyah adalah dimana Rasulullah wafat. Khotbah wada juga dikisahkan pada novel ini.

Di buku inipun diceritakan kehidupan Rasulullah bersama istri-istrinya. Dikisahkan Aisyah yang seringkali cemburu setiap kali Rasulullah menyebut Khadijah, istri yang paling dimuliakan; Selain itu istri yang lain adalah janda-janda yaitu Saudah, Hafsah putri Umar, Zainab, Ummu Salamah yang paling unggul pada hadis dan fiqih di antara istri yang lain, Ummu Habibah, Maimunah, Shafiyah. Dikisahkan juga Rasulullah yang selalu meminta Fatimah agar mencintai Aisyah, karena Fatimah juga mencintai apa yang dicintai Ayahandanya.

Pada akhir buku dikisahkan kehidupan pata ahli bait setelah Rasulullah meninggal dunia.

Senin, 24 Agustus 2015

Book review, month 7 : Gatot M Suwondo, Menggerakkan transformasi BNI

Kali ini baca buku biar tambah wawasan, apa sih yang dilakukan seorang direktur bank yang pada masa jabatannya terpilih menjadi best BUMN?
Meskipun belum di posisi tersebut, setidaknya bisa sekedar tahu, jadi tidak kaget kalau sewaktu-waktu jadi rejeki :)

Buku ini adalah suatu buku transformatografi, pengarangnya jurnalis pro, syamsuddin haesy, saya pun baru kali ini dengar istilah itu... ternyata artinya penggambaran berbagai pikiran, sikap tindakan seseorang yang dilakukan terhadap suatu lembaga untuk mencapai kinerja terbaik

Buku ini sangat kaya, diingatkan lagi tentang indikator perbankan, perbedaan manager dan leader, dan berbagai data, fakta serta gagasan terkait bisnis perbankan.

Salah satu yang menyindir terkait kepemimpinan, disebutkan bahwa manager adalah orang yang bekerja untuk dibayar, dan biasanya latar belakang lingkungannya memotivasi untuk selalu hidup nyaman. Berbeda dengan leader yang berpegang pada visi, menjadi inspirasi, dan memotivasi.

Pak Gatot sebagai seorang muslim sangat mahir menerjemahkan prinsip hidup.manusia yang terpapar di al quran, menjadi suatu definisi yang lebih mendunia, salah satunya tugas manusia untuk beribadah dan juga menjadi khalifah di muka bumi, diterjemahkan menjadi tugas untuk mengabdi pada Allah dan menjalankan fungsi kepemimpinan di dunia.

Selain itu juga spiritualnya yang kuat menjadi background dalam menciptakan nilai-nilai budaya kerja, misalnya 5th CEO Directive Action to All BNI Employee, diawali dengan bekerja dengan hati bersih, positif, sepenuh hati, pelihara momentum pertumbuhan, dan terakhit selalu berdoa.

Selain aspek agama, beliau juga selalu menggunakan local wisdom dalam berbagai aspek, misalnya untuk aspek kepemimpinan, digunakan falsafah ki hajar dewantara, ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, beliau juga menggunakan falsafah cina dalam membangun bisnis, yaitu cincai yang menciptakan hopeng, cuan dari hoki, dan cengli, trust.

Beberapa transformasi yang dipaparkan di buku ini di antaranya, penggunaan istilah BNI Reformasi 1.0 untuk memulai transformasi pada tahun 2007, perubahan konsep product centric menjadi customer centric, perubahan peran pimwil sebagai CEO, perubahan CSR menjadi CCR yang lebih fokus, dengan realisasi project Kampoeng BNI.

Prestasinya antara lain, spin of BNI syariah pada tahun 2010, Secondary public offering pada 2010,
Best BUMN pada 2011, didukung oleh keberhasilan transformasi yang ditunjukkan oleh indikator rasio keuangan yang membaik

Jumat, 17 Juli 2015

Farewell Note

Another hello, another goodbye...

Menjadi seorang ibu bekerja, salah satu tantangannya adalah tidak menjadi cengeng pada saat melepas seorang "anak angkat", atau katakanlah "anggota keluarga". Apalagi model seperti saya, the mellow-er.

Siapa?
Tentu saja asisten. Ya, asisten adalah ibaratnya seorang anak angkat buat saya. Di sela tugasnya yang beragam, layaknya seorang anak angkat, saya selalu berusaha mengajarkan hal baru, dan menganggapnya sebagai keluarga sendiri.

Ini adalah ke-5 kalinya saya me"lulus"kan asisten saya. Yang sebelum2nya resign karena menikah, kali ini karena ingin mencoba pekerjaan lain. Ada yang beda pada asisten saya yg terakhir ini dengan yang sebelum2nya, asisten yang ini sembari bekerja, juga mengambil kelas kejar paket setara SMA pada setiap weekend. Mungkin kali ini dia ingin memanfaatkan ijazahnya pada petualangan barunya. Asisten yang kali ini juga cukup update teknologi, untuk resep masakan, saya cukup copas dari hasil browsing lalu saya bbm atau wa ke dia. Bahkan kalau saya lupa, dia inisiatif browsing sendiri.

Yang kali ini sudah 2 tahun dia tinggal bersama kami. Dari pengalaman yang sebelum2nya juga, saya pikir bekerja menjadi seorang ART ada miripnya dengan (maaf) PSK. Mereka sangat profesional, bekerja tanpa perasaan. Bayangkan saja setiap hari bermain, bercanda, tidur bareng, menyuapi, mengajari anak2 saya, selama rata2 10 jam saya tidak ada di rumah, namun dengan santainya mereka meninggalkan keseharian itu. Seperti ga punya perasaan kan? Hehe...

Saya... kehilangan, ya tentu saja. Karena harus mulai dari awal lagi, itu suatu hal. Namun hal lainnya karena saya harus lepaskan seorang anak manusia yang sehari2nya saya pantau, saya nasehati, saya bantu bila ada kesulitan. Saya tidak pernah yakin apakah kehidupannya setelah ini bisa lebih menyenangkan. Bisa masak makanan enak setiap hari, tidur siang tiap hari, bisa tidur di kasur yang empuk dan kamar yang nyaman, bisa jalan ke mall setiap weekend.

Ngomong soal bantuin asisten yang satu ini, baru kali ini juga di tengah meeting seru di kantor tetiba ada bbm masuk "bu, tolong transferin ke kampung dong, ibu saya kehabisan duit, nanti uangnya saya ganti di rumah" , atau "bu, temen saya lagi di jalan kehabisan duit, tlg transferin dulu ya bu, 100rb aja" :D

Tapi kadang juga saya dibantuin dia, di tengah meeting yang pelik, bisa semangat lagi setelah liat bbm masuk, foto anak saya yang kecil... "bu, adek bisa selfi sendiri", haha live report. Banyak lagi yang lainnya, "Bu, adek minta pake rok" atau "Bu, adek minta difoto sama ayam" :)

Anyway, goodluck deh mbak... thank you for the awesome 2 yrs... we miss you already...

At the end, i'll try to be as dr seuss said...

"Don't cry because its over, but smile because it happened"

Saya yakin ini waktunya saya membantu anak manusia yang lain lagi, dan tentu saja keluarganya. Seperti biasa, Allah sudah mengatur semuanya, tugas manusia ikhtiar dan berdoa.

:)

Rabu, 15 Juli 2015

Book review month-6, The Lost Story of Ka'bah

The Lost Story of Ka'bah
By : Irfan L Sarhindi

Buku ini ditulis dengan memaparkan berbagai sumber dan pertimbangan penulis dalam menentukan keyakinannya.

Buku yang bagus, beralur runtut, sayangnya tdk dilengkapi dengan gambar.

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Al Imron : 96)

Menurut salah satu kisah, Ka'bah pertama kali dibuat oleh malaikat, 2000 thn sblm adam diciptakan

Sebelum adanya baitullah yang dibangun di bakkah, malaikat bertawag di baitul makmur. Baitullah dibangun atas perintah Allah sbg bangunan yang sama seperti baitul makmur

Adam adalah manusia yang pertama merenovasi dan bertawaf di baitullah. Salah satu kejadian penting di Mekah adalah bertemunya adam dan hawa di jabal rahmah. Selanjutnya renovasi dilakukan oleh Nabi Syits.

Renovasi yang selanjutnya oleh nabi Ibrahim dan putranya Ismail. Pada saat inilah renovasi dengan batu dari 5 gunung, hira, tsabir, lebanon, thur dan khair. Pada setiap renovasi, pondasi kabah yang menyerupai punuk unta selalu dipertahankan.
Nabi Ibrahim adalah yang pertama diberikan ajaran ritual haji oleh malaikat Jibril mulai dari wukuf, thawaf, sai, tahalul dan melempar jumrah, mabit dan kurban. Ibrahim, Ismail dan kaumnya adalah yang pertama menjalankan ibadah haji.

Hajar aswad dan Maqam Ibrahim adalah 2 jenis batu yang tidak disembah oleh kaum penyembah berhala. Maqam Ibrahim adalah batu dengan bekas tapak kaki nabi Ibrahim ketika dulu membangun kabah, sedangkan hajar aswad adalah batu dari surga yang dibawa oleh malaikat jibril ke bumi. Alkisah batu itu dulunya berwarna putih namun dosa2 manusia mengubah warnanya menjadi hitam. Batu ini pernah dicuri bahkan pecah, hingga akhirnya dapat disatukan kembali.

Dikisahkan pula penggali sumur zamzam adalah Harits atas perintah ayahnya Abdul Muthalib yg mendapat petunjuk dari Tuhan pemilik kabah.

Dikisahkan pula tentang masjid qiblatain di Madinah, yang asal mulanya adalah rumah seorang Arab, Umm Bashar al Barra, dimana di rumah itulah Nabi memperoleh wahyu dari Jibril untuk merubah arah sholat dari Baitul Maqdis (Yerusalem) ke Masjidil Haram.

Umrah Qada, adalah umrah pertama yang dilakukan setelah perjanjian hudaibiyah, umrah tanpa ancaman yg dilakukan Rasulullah saw bersama 2.000 jemaah.

Bersama dengan Fathu Mekkah, pembebasan dari berhala oleh Rasulullah, setelah kemenangan dari kaum Quraisy

Haji wada, adalah haji terakhir yg dipimpin Rasulullah bersama 30.000 jemaah. Seusai ritual, nabi saw memberikan khutbah terakhir di Arafah. Pada saat itulah turun wahyu terakhir, QS Al Maidah : 3







Selasa, 26 Mei 2015

Book review month-5 : Filosofi Kopi



Bulan ke 5 ini sengaja pilih buku ringan buat selingan, setelah 2 bulan baca buku sejarah.

Buku yang dibuat dengan cover baru sama dengan visual film nya yang baru tayang.

Karena bukan pecinta prosa, saya hanya terkesan dengan beberapa karya dee di buku ini, filosofi kopi, mencari herman, lara lana, dan yang paling kocak, rico de coro.

Filosofi kopi mengingatkan manusia bahwa ilmu manusia tdk seberapa bahkan sangat kecil, kesempurnaan hanya milik sang pencipta.
Lara lana, mengingatkan pembaca bahwa imajinasi manusia belum tentu benar :)
Rico de Coro, mengingatkan manusia bahwa masih ada kehidupan sesama makhluk hidup, yang lain, binatang maksudnya :) dan dengan ijin sang pencipta, kekuatan cinta dapat menembus batasnya

Minggu, 17 Mei 2015

Book review month-4, Fatimah Az Zahra




Foto itu adalah hari terakhir novel Fatimah Az Zahra bertumpuk dengan yang lain. Yaaa... mereka ini ga jauh-jauh dari kasur karena mereka yang kami baca tiap hari di bulan-bulan ini, yang atas sendiri dompet ya, di bawahnya Al Quran, lalu buku pengantar tidur Alya, 25 Nabi yang sekarang sudah masuk ke seri 2 nya, di bawahnya lagi buku 'belajar' nya Afiqa pastinya... Cerita Binatang, karena kalimatnya sedikit dan hurufnya tercetak cukup jelas, yang bawah sendiri biasa dibaca kalo anak-anak udah pada tidur, sekarang alhamdulillah udah selesai dan segera diganti buku lainnya.

Fatimah Az Zahra karya Sibel Eraslan ini sangat kaya cerita. Meskipun sedikit lambat alurnya tetapi begitu banyak sekarah di dalamnya. Selain kisah Fatimah, juga dikisahkan berbagai peperangan yang menguji kesabaran Fatimah dan Ali. Dan berbagai kisah hikmah, bagaimana Fatimah dan Ali dengan kedermawanannya dan Allah swt membalas semuanya dengan berlipat. Bagaimana Fatimah begitu memuliakan ayahnya, dan Nabi saw memuliakan putri terkasihnya dengan tetap menghargai suaminya yang telah dipilihkan Allah untuknya.

Banyak kisah yang dapat ditauladani dari Fatimah Az Zahra, melalui novel ini.

Kamis, 30 April 2015

Behind the scene : Belitung Superb Beach

Ada puluhan foto atau mungkin ratusan foto yang saya jepret selama di Belitung, di sini saya ingin berbagi foto-foto paling berkesan di setiap spot, yang cukup bisa berbicara, 'Belitung Superb Beach'

1. Tanjung Kelayang, "Where story begins"


"Welcome to Belitong", tulisan besar yang menyambut setiap pengunjung pantai ini. Pantai Tanjung Kelayang adalah pantai tempat kapal-kapal wisata kepulauan belitung barat berlabuh, dan bersandar dengan mengikat pada tonggak kayu yang banyak ditancapkan di pinggir pantai, seperti yang terlihat di foto :)
Untuk menjelajah kepulauan Belitung Barat, kapal-kapal kecil take off dari pantai ini.

2. Pantai Lengkuas, 'Survivor and The Light House'


Setelah terombang-ambing digoyang ombak selama sekitar 30menit, akhirnya sampailah kami di persinggahan pertama "Hopping Island" Belitung, yaitu pulau terluar di antara gugusan kepulauan kecil di Belitung Barat, yaitu Pulau Lengkuas. Di pulau ini ada saung kecil yang punya tempat duduk dan meja. Yang ingin duduk-duduk di situ dikenakan charge Rp 5.000/ orang. Untuk yang ingin snorkeling, langsung mengambil peralatan dan menuju kapal, berlayar lagi ke tengah laut, hanya dalam waktu sekitar 5menit, nahkoda kapal mengantar para survivor ke spot dengan kehidupan alam bawah laut yang menakjubkan. Pada saat para survivor menyembul di atas permukaan, seorang tour guide berhasil menjepret kami dengan latar belakang Pulau Lengkuas dengan mercusuarnya.

3. The Light House @Pulau Lengkuas, 'View from the top'


Ciri khas pulau ini yang tidak ada di kepulauan lainnya di area ini adalah adanya 'Light House', Mercusuar, bangunan tua yng berdiri pada abad 18, terdiri dari 18 lantai dan 313 anak tangga. Setelah snorkeling dan makan siang di Pulau Lengkuas, kami nekat melakukan 'uji fisik' dengan naik ke puncak mercusuar. Gempor....sudah pasti :) Namun dengan doa, niat dan sungguh-sungguh [lebay] , akhirnya kami berhasil sampai di puncak. Pemandangan dari puncak memang sangat menakjubkan. Hamparan lautan dengan air yang jernih, pulau dan kapal dan manusia di sekeliling pulau, mengingatkan lagi betaa kecilnya manusia ini, yang terbesar adalah kuasa Allah swt sang maha pengatur.

3. Pulau Batu Berlayar, "Story of turtle and coral reefs"


Pulau ini terdiri atas berbagai batu besar dan sangat besar dengan berbagai bentuk yang kokoh dan menjadi seolah sebuah mahakarya seni yang indah dari Sang Maha Pencipta. Di pulau ini kami melepaskan penyu, yang dibawa dari penangkaran di darat. Untuk menjaga penyu dari kepunahan, penyu dibesarkan dulu di darat, setelah cukup umur dan dinilai bisa survive di lautan, penyu baru dilepas. Selain itu kami juga melepas terumbu karang. Tanpa disadari, terumbu karang juga sangat penting dibudayakan karena terumbu karang adalah salah satu species penghasil utama oksigen. Foto ini adalah foto bersama teamwork di kantor, judulnya mungkin sedikit ga nyambung dengan fotonya, tapi bisa juga dibilang, kami ini para penyu yang berusaha survive di tengah persaingan bisnis, bersama teman-teman unit lain di kantor kami :)[lebay]

4. Pulau Pasir, 'Meet the starfish'


Pulau ini cukup unik, karena hanya muncul di permukaan pada pagi hingga siang hari. Masuk ke sore hari hingga malam hari, acapkali pulau ini hilang tertutup air laut. Diprediksi pulau ini suatu saat bisa selamanya tak terlihat lagi bila volume air laut bertambah sehingga ketinggiannya mencapai tinggi pulau. Keunikan pulau ini adalah kita bisa bertemu dengan bintang laut yang banyak terdampar di pulau ini.

5. Pantai Tanjung Tinggi, 'Laskar Pelangi'


Setelah kembali ke pantai tanjung kelayang, kami membersihkan badan, ganti baju kering, dan melanjutkan perjalanan darat menuju pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini menjadi terkenal karena merupakan salah satu lokasi syuting film Laskar Pelangi. Di pinggir pantai dikelilingi gugusan batu besar yang sangat unik. Bahkan beberapa susunannya bisa membentuk gua kecil. Oiya untuk yang berwisata ke Belitung, pada saat singgah ke pantai tanjung tinggi bisa menunaikan sholat, ada mushola kecil di dekat lokasi parkir kendaraan.

6. Danau Kaolin, 'Tosca'


Saat membaca itinerary, saya pikir danau kaolin ini seperti kawah putih, atau tangkuban perahu, bus akan berhenti di tempat parkir khusus, lalu kita harus berjalan masuk ke lokasi wisata. Tetapi ternyata danau ini seperti penambangan intan di Kalimantan Selatan. Bukan tempat wisata, hanya suatu danau di pinggir jalan raya, namun keindahannya luar biasa. Airnya berwarna tosca, dikelilingi pasir putih. Di beberapa bagiannya bahkan menyembul gundukan seperti pulau-pulau kecil di tengah danau. Di belakangnya ada beberapa alat berat. Namun ternyata keindahan itu sesungguhnya adalah salah satu bentuk kerusakan lingkungan.
Dari salah satu web pariwisata Belitung, dikisahkan...
Kaolin (clay) adalah salah satu kekayaan tambang dari Belitung. Penambangan ini memberi banyak sekali lapangan pekerjaan untuk masyarakat Belitung. Seluruh hasil tambang kaolin dikapalkan ke luar pulau Belitung untuk bahan baku pabrik cat dan kosmetik. Tetapi dampak negatif dari penambangan ini seperti yang anda lihat, adalah kerusakan lingkungan, sama seperti penambangan timah. Kerusakan menjadi lebih parah ketika kegiatan tambang ini juga mengotori aliran sungai-sungai besar di Belitung. Hal ini tentu saja bertentangan dengan kampanye pelestarian keindahan Belitung yang selalu kami serukan Belitung Superb Beach: Let's Keep It UnSpoiled !.

Belitung Adventure Apr 2015 ini dibantu oleh Imaji Tour, klik di sini

Minggu, 19 April 2015

Book review, Mar '15 : Khadijah

Khadijah, by Sibel Eraslan

Buku ini adalah hadiah di ulang tahun saya. Bahkan pemberinya pun seorang non-muslim. Rejeki memang tak pernah disangka dari mana datangnya.

Khadijah binti Khuwaylid, putri dari saudagar terkemuka di jamannya, ayahnya Khuwaylid dan ibunya Fatimah.

Khadijah telah dididik dengan ajaran bangun lebih pagi dan teguh dalam kesabaran. Beliau selalu berpijak pada kedua ajaran ayahandanya itu sepanjang hidupnya.

Sebelum menikah dengan Muhammad, Khadijah menikah 2x. Suami pertamanya adalah Abu Hala bin Zurara, yang dikarunai 2 anak laki2, Hala dan Hindun, setelah beliau meninggal, Khadijah menikah dengan suami kedua Atik bin Aziz, dikarunai seorang anak wanita bernama Hindun juga. Namun akhirnya berpisah karena tidak dapat bertahan dengan perangai keras Atik.

Setelah sekitar 8 tahun hidup sendiri bersama pembantunya Maesaroh dan saudaranya Asma, Khadijah bertemu dengan Muhammad yang awalnya adalah pemuda yang ditunjuk untuk membantu menjalankan bisnisnya. Akhirnya mereka menikah, dinikahkan oleh paman Khadijah yaitu Amru bin Asad.

Dikisahkan Khadijah yang begitu menyayangi suaminya, Khadijah yang tidak mau menikmati kenyamanan bila dia tahu Muhammad sedang dalam perjalanan. Khadijah yang selalu menjadi sandaran Muhammad setelah melalui hari-harinya menerima wahyu di gua Hira. Khadijah yang pertama kali bersyahadat, wudhu dan sholat. 

Bersama Muhammad, Khadijah dikaruniai 6 orang anak. Anak pertamanya Qasim, laki2, meninggal dunia saat masih bayi, yang kedua Zainab, wanita. Yang ketiga Ruqayah, keempat Ummu Kultsum, setelah itu Fatimah dan Abdullah, namun Abdullah juga meninggal dunia karena sakit pada saat masih kecil. Selain membesarkan anak kandung mereka sendiri, yang dibesarkan oleh Khadijah dan Muhammad adalah Zaid bin Haritsah seorang budak berusia 8 tahun yang dihadiahkan seorang keponakan kepada Khadijah yang diangjat sbg anak setelah Qasim meninggal , Zubair bin Awwam putra bibi Muhammad dan adik laki2 Khadijah, dan Ali bin Abu Thalib putra dari paman Muhammad, Abu Thalib.

Khadijah meninggal karena sakit, setelah terjadi pemboikotan atas Kakbah, sebelum meninggal Khadijah terus-menerus memberi salam pada suaminya dengan menyebut nama-nama indahnya. Kepergian Khadijah dan Abu Thalib hanya berselang 3 hari.

Beberapa kutipan yang menggambarkan keindahan Khadijah di buku ini, Khadijah adalah pakaian para dermawan, Rumah Khadijah seperti surga, Khadijah adalah Sayyidatun Nisa, Sayyidayun Quraisy, Dzuriyya, Tahira, yaitu Ibunda para wanita, tuan putri bangsa Quraisy, wanita yang bersih dan mulia.

Sabtu, 18 April 2015

Book review, Feb '15 : Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Bulan ke-2 tahun 2015, pilihan saya masih pada bukunya Hanum Rais, tapi kali ini karya fiksi kolaborasi dengan suaminya, Rangga Almahendra.

Buku ini bercerita tentang tragedi American Airlines Flight 11 vs  Menara kembar World Trade Center - New York (hmmmmppff... sebelum baca lagi buku ini pun aku tak yakin WTC itu ada di amerika belahan mana), pada 11 September 2001, atau tragedi 9/11, "Nine-Eleven"

Inti cerita ini mengajak kita berandai-andai untuk menjawab pertanyaan : "Would the world be better without islam?". Dengan adanya tragedi itu, Islamophobia seolah telah menjangkit mayoritas penduduk dunia; tampak sulit untuk menjawab "No".

Buku ini membeberkan beberapa penggalan sejarah islam di amerika.

Malcolm X, seorang pejuang kulit hitam muslim. Jasanya diabadikan pada bangunan Malcolm X Memorial, The Shabazz Center, yang berlokasi di dekat Harlem, kawasan komunitas muslim di amerika.

Ground Zero Memorial, kompleks untuk mengenang tragedi 9/11. Di sana juga terdapat Ground Zero Mosque.

Koloni Melungeon, yang konon merupakan koloni yang terbentuk sebelum columbus sampai di benua amerika. Koloni yang merupakan pembauran kaum Moriscos, penduduk muslim dari Spanyol dengan pendatang Eropa, Afrika, dan juga suku Indian, penduduk asli benua amerika. Ada yang mengatakan, kuba berasal dari al-qubbah, karena dulu pada daerah tersebut columbus menemukan bangunan megah dengan bentuk menyerupai kubah masjid yang indah.
Intinya salah satu yang menyebabkan columbus menemukan amerika adalah karena mengejar kaum moriscos, muslim spanyol yang melarikan diri, asal muasal dari koloni melungeon.

Bahkan presiden Abraham Lincoln juga berdarah melungeon.

Berbicara sejarah amerika tidak akan bisa lepas dari sejarah islam.

Tragedi 9/11 adalah ujian kemanusiaan, diceritakan di buku ini, korbannya bukan hanya non muslim, tapi umat islam pun menjadi korban. Teroris hanyalah distorsi, bukan ajaran islam itu sendiri.

Islam dimaknai sebagai salam yang berarti kedamaian. Dunia tanpa islam adalah dunia tanpa kedamaian. Islam tanpa amalan adalah kehampaan. Amalan tanpa iman adalah kegelapan.

Semoga suatu saat bisa travelling ke US *wish*

Book review, Jan '15 : Berjalan Di Atas Cahaya

Buku ini saya pilih atas dasar kecintaan saya pada jalan-jalan.

Dengan memiliki rencana travelling, dapat menjaga semangat dalam setiap aktivitas saya selalu ter"maintain" dengan baik :)

Saya ingin tahu aja, hal positif apa yang bisa didapat dari "jalan-jalan" nya mbak hanum dkk saat berkelana di negeri orang

Buku ini dibuka dengan prolog yang dapat menjawab pertanyaan atas judul buku ini, ternyata berasal dari Qs Al Hadid : 28 "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya (Muhammad), niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan serta Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

Buku ini mengedepankan salah satu hakekat travelling adalah taaruf, dimana pada setiap taaruf itulah cahaya dari Allah, cahaya yang menerangi gelapnya kebodohan, sehingga setiap manusia dapat belajar, menjadi hamba Allah yang lebih baik lagi.

Ada beberapa cerita yang berkesan di buku ini.

Pertama seorang wanita karyawan pabrik yang tinggal di desa ipsach, kota biel, swiss. Dimana kota biel adalah tempat perusahaan jam tangan terkenal swiss, rolex. Wanita berdarah aceh, satu2 nya karyawan berhijab. Desa ipsach dan kota biel yang begitu tenang, kontras dengan hiruk pikuk kota para pengguna jam tangan yang hedonis. Wanita yang punya cita2 mulia kembali ke aceh untuk memajukan aceh, bila masanya telah tiba. Menginspirasi untuk mengaca kembali ke dalam diri, misi mulia apa yang saya miliki di balik hiruk pikuk kehidupan yang saya jalani saat ini.

Kedua adalah kota neerach, tempat tinggal seorang mualaf yang orang tuanya nasrani. Neerach memiliki berbagai kedai kejujuran yang menjual beraneka barang kebutuhan tanpa dijaga oleh penjual, hanya berprinsip kejujuran dan kepercayaan. Kejujuran dan kepercayaan, 2 hal yang harus dipelajari lagi oleh kaum hedonis masa kini. Kota neerach, swiss; bukanlah kota dengan sistem khilafah atau bahkan mayoritas beragama islam, namun prinsip islam digunakan di kesehariannya.

Beberapa pepatah disematkan pada beberapa cerita, di antaranya "the power of the crowd, the danger of the crowd", bahayanya bila kita hanya bisa jadi pengikut orang kebanyakan, tidak punya pendirian, padahal kita tidak tahu pasti apakah yang hakiki pada sesuatu yang kita lihat dari luar. Seperti islam, di buku ini beberapa golongan mengolok islam sebagai "his slam", karena melihat begitu banyaknya peraturan di agama islam, tanpa mengetahui makna dari perintah dan larangan yang ada. Mengingatkan kembali bahwa kita semua muslim adalah public relations bagi agama islam, untuk menunjukkan pada khalayak dengan segala tingkah laku kita, bahwa islam bukan teroris, bukan bom, islam tidak mengekang

Di beberapa cerita mengisahkan betapa berharganya sebuah masjid, seperti di st petersbug rusia, sebuah masjid biru, yang ternyata pada saat pengambilalihannya sebagai masjid ada andil presiden Soekarno, lalu masjid as salam di wina, yang baru terwujud setelah 10 tahun direncanakan. Hal-hal tersebut mengingatkan kembali di indonesia dimana Allah memudahkan pembangunan masjid, namun masjid tidak dimakmurkan.

Selain itu ada fakta yang dikutip di salah satu cerita seorang muslim di rusia, yang menyadari bahwa rezim komunis yang begitu besar akhirnya runtuh, tapi islam yang usianya bahkan berabad2 bukan runtuh melainkan menjadi the fastest growing religion in the world. Ini hanya salah satu tanda kebenaran, tidak punah dimakan waktu. Hal tersebut menguatkan iman saya atas islam.



One Month One Book

Untuk membaca Al Qur'an dengan istiqomah, salah satu metode yang digunakan adalah One Day One Juz, lalu kenapa One Month One Book? Karena ini tidak terkait membaca Al Qur'an :)

Salah satu resolusi saya tahun ini adalah "One Month One Book".

Selama ini apakah saya tidak membaca? Ya, tentu saja saya membaca. Tapi apakah saya ingat yang saya baca dan dapat hal positif dari yang saya baca? Hmmm...tidak yakin dengan ingatan saya. 
Maka itulah yang ingin saya improve di tahun ini.

Untuk memastikan isi buku yang saya baca tidak menguap begitu saja tanpa mengendap di kepala. Saya ingin memastikan diri saya untuk bisa tahu persis apa manfaat yang saya bisa petik dari buku yang saya baca dengan menulis review dan "pembelajaran" yang saya peroleh dari bacaan tersebut. Selain itu tentu saja karena "writing is the best way to remember". Salah satu artikel menyebutkan salah satu hasil research tentang mengingat apa yang sudah dibaca, "One of the most common threads in my research into remembering more of the books you read is this: 
- Take good notes. 
- Scribble in the margins as you go.
- Bookmark your favorite passages.
- Write a review when you’ve finished.

Dengan menulis review dan membagi tulisannya juga mungkin bisa bermanfaat bagi yang lain.

Kenapa saya pilih membaca sebagai resolusi untuk self improvement saya tahun ini?

Salah satu pepatah mengatakan, "You are the books you read, the films you watch, the music you listen to, the people you meet, the dreams you have, the conversations you engage in. You are what you take from these." (Author Unknown)

Pepatah yang lain mengatakan "The more that you read, the more things you will know. The more that you learn the more places you’ll go.”  This quote, which comes from Seuss’ book “I can Read with my Eyes Shut” published in 1978, reminds us that reading expands our minds and that the more we read, the more we will learn. And the more we learn, the more opportunities our newfound knowledge will open up for us". (Theodor Seuss Geisel (i/ˈɡaɪzəl/; March 2, 1904 – September 24, 1991) was an American writer and cartoonist.)

Malu rasanya di saat seseorang bertanya buku apa yang terakhir kamu baca, apa isinya? Dan saat itu saya tidak punya jawaban pasti, sedangkan agama saya jelas-jelas menyebutkan "iqro'!"

Membaca tentu saja banyak manfaatnya, salah satu artikel di huffingpost menyebutkan salah satu manfaat membaca , "A lifetime of reading might just help keep your brain in shape when you reach old age" , artikel lengkapnya ada di sini  
http://m.huffpost.com/us/entry/4081258

Jadi untuk misi fundamental "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni), maka supaya tetap bermanfaat di usia tua kelak tentu saja menghidari ketumpulan otak sedini mungkin.

Itulah kenapa one month one book menjadi salah satu resolusi tahun ini, barangkali untuk beberapa orang naif sekali, tapi untuk yang sudah jarang membaca semoga bisa menginspirasi.

Dan yang paling penting semoga resolusi ini bisa dijalankan secara konsisten dan achieve target :)

Rabu, 18 Februari 2015

Nge-mall... makan, shopping? Hmmm... belum tentu...

Nge-mall... makan, shopping? Hmmm... belum tentu...

"Besok kalau pensiun mau di kampung aja". Sering sekali topik itu jadi bahasan di kalangan teman-teman sesama perantau dari daerah. Namun aku jarang sekali berkomentar  untuk tema itu. Menentukan cita-cita adalah hak asasi setiap orang. Asalkan cita-citanya tidak merugikan semesta ya sah-sah saja. 

Kami bukan warga Jakarta, melainkan warga kota satelit pinggiran, Tangerang Selatan. Saat ini Tangsel tidak kalah maju dengan Jakarta. Sebagai pecinta seni, kreasi dan petualangan, salah satu senangnya tinggal di sini adalah bisa menikmati berbagai event-event keren dengan g.r.a.t.i.s , show semacamnya belum tentu ada di daerah (baca: luar jakarta) Di mana lagi, kalau bukan di mall. Macet? No no. Kami lebih sering menghabiskan weekend di mall sekitar sini saja, cukup banyak pilihan dari Living World yang paling dekat, Mall Alam Sutera, Summarecon Mall Serpong, atau Bintaro X Change. Kalau mau agak jauh bisa ke PIM atau Central Park.

Kenapa mall? Kalau ditanya apakah sekarang saya bersyukur dengan kondisi finansial yang ada? InsyaAllah ya selalu. Namun kalau ditanya apakah kami orang kaya yang bisa selalu pergi liburan setiap weekend? Off course not. Pariwisata saat ini memang menjadi salah satu bisnis yang sedang berkilau. Seluruh media digunakan sebagai ajang promosi. Sebut saja waterpark, themepark, playground, hotel, zoo, dan yang lain. Namun apakah harganya murah? Tentu tidak. Sekali liburan setidaknya setengah juta kocek yang harus dianggarkan, dan manfaatnya untuk anak, juga tidak seberapa.

Liburan di rumah memang selalu menjadi pilihan utama, banyak aktivitas yang bisa kami lakukan di rumah. Namun ada kalanya anak-anak perlu 'melihat' dunia. Salah satu pilihan dengan budget yang terjangkau, ya Mall. Mall di Tangsel dan sekitarnya selalu bisa membuat liburan kami murah namun meriah. Kami selalu belanja di mall? Tidak. Hanya makan? Belum tentu, kadang kami juga tidak merogoh kocek sama sekali di mall kecuali untuk parkir. Salah satu benefit dari campaign go green sangat menyenangkan, mall-mall bersaing untuk menciptakan taman yang bersih dan cantik. Kadang kami cuma nongkrong saja di taman sambil kasih makan ikan, selain itu ada beberapa event yang pernah kami nikmati di mall. Pameran ikan hias, pameran lego, show masha and the bear, show wayang tavip, nobar film anak diharapkan big screen, show minion, show chrismas tree dengan lampu menari, dan kalau lagi imlek begini sudah pasti... show barongsai. Kadang berbagai lomba juga diadakan di mall, menyenangkan dan bermanfaat untuk menguji keberanian anak-anak.

Lalu dari mana biasanya saya tahu event-event di mall. Apa saya harus sering-sering ke mall? Tentu tidak. Yaa, apalagi kalau bukan media sosial. Saat ini mall sudah sangat gencar berpromosi di media sosial, saya pilih twitter untuk keperluan yang satu ini. Bila sedang berencana weekend ke mall, sudah pasti menjelang weekend saya cek timeline mall-mall di dekat-dekat sini untuk melihat ada event apa, sehingga saya bisa menentukan mall mana yang akan jadi tujuan. Kalau sedang musim liburan sekolah atau year end, lebih seru lagi, semua mall selalu punya special theme yang menarik jadi ga perlu bingung kalau budget terbatas, tidak perlu liburan jauh-jauh, ke mall aja.Enjoy! :)

Tahun Baru

Tahun baru Imlek

Kaisar pertama China Qin Shi Huang menukar dan menetapkan bahwa tahun tionghoa berawal di bulan 10 pada 221 SM. Pada 104 SM, Kaisar Wu yang memerintah sewaktu Dinasti Han menetapkan bulan 1 sebagai awal tahun sampai sekarang. Tahun pertama Tahun Baru Imlek/Yinli dihitung berdasarkan tahun pertama kelahiran Kongfuzi (Confucius), hal ini dilakukan oleh Kaisar Han Wudi sebagai penghormatan kepada Kongfuzi yang telah mencanangkan agar menggunakan sistem penanggalan Dinasti Xia dimana Tahun Baru dimulai pada tanggal 1 bulan kesatu. Oleh sebab itu sistem penanggalan ini dikenal pula dengan Kongzili.

Tahun baru Islam

Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.

Tahun baru Masehi

Kalender Masehi atau Anno Domini (AD) dalam bahasa Inggris adalah sebutan untuk penanggalan atau penomoran tahun yang digunakan pada kalender Julian dan Gregorian. Era kalender ini didasarkan pada tahun tradisional yang dihitung sejak kelahiran Yesus dari Nazaret. Masehi dihitung sejak hari tersebut, sedangkan sebelum itu disebut Sebelum Masehi atau SM. Perhitungan tanggal dan bulan pada Kalender Julian disempurnakan pada tahun pada tahun 1582 menjadi kalender Gregorian. Penanggalan ini kemudian digunakan secara luas di dunia untuk mempermudah komunikasi.

Kata Masehi (disingkat M) dan Sebelum Masehi (disingkat SM) berasal dari bahasa Arab (المسيح), yang berarti "yang membasuh," "mengusap" atau "membelai." (lihat pula Al-Masih)

Source : wikipedia

Rasa yang tak terungkap

Teringat tepat setahun lalu, pagi itu hujan rintik-rintik. Aku masih ingat persis, jam pelajaran pertama, mata pelajaran matematika. Aku tak konsen lagi dengan rumus-rumus kalkulus itu. Tak sabar rasanya menunggu jam pulang sekolah untuk jalan berdua denganmu Dewi, ya... kau Dewi ku, meskipun belum jadi kekasihku, aku selalu berfikir bahwa kau adalah Dewi ku. Aku tak sabar menunggu siang itu, sudah kupersiapkan rangkaian kata indah untuk mengungkapkan perasaanku padamu. Senyuman dan tawa renyahmu pasti akan hangatkan suasana di tengah rintik hujan sepanjang hari.

Namun takdir berkata lain Dewi ku. Kata demi kata itu belum sempat terungkap. Sekarang aku, duduk tepat di sebelahmu, namun ku hanya bisa memandangmu. Tepat di depan gerbang sekolah, mobil itu begitu kencang hingga menyambar tubuhku begitu dahsyat, menghancurkan semua badanku. Dua menit kemudian kau datang Dewi, di saat jiwaku telah terlepas dari raga. Aku akan tetap setia, menunggumu Dewi, untuk mengungkapkan segala rasaku, walau 1000 tahun lamanya.

Tulisan ini dibuat dalam rangka #FF2in1 dari @tiket dan @nulisbuku
Kereta Senja

Sore itu aku tergesa, meninggalkan kantor dengan terburu-buru. Terpaksa kutinggalkan meeting sore itu, setelah mengirimkan pesan ke bos, menunggunya membuka ponselnya , dan memberi kode kepadaku. Sesampainya di depan kantor, langsung kutunggangi motor bang ojeg, belum aku bilang apa-apa, bang ojeg berkata padaku, "gak jauh kan neng, saya buru-buru" hmmm mungkin semua orang di kota metropolitan ini buru-buru.

Demi menghemat biaya, aku memutuskan untuk naik bis ke stasiun, sisa waktu masih cukup, pikirku, meskipun harap cemas juga dengan kemacetan jakarta. Bis penuh sesak sore itu, semua dengan wajah berkerut, kecemasan menggelayut. Bukan hanya aku yang cemas.

Sesampainya di stasiun, aku tunjukkan tiket ke petugas, dan aku hampir pingsan ketika dia berkata "neng, kreta senja solo sudah berangkat, 10 menit lagi keret senja jogja". Ibu-ibu di belakangku berteriak, "What... saya salah jadwal!" . Omg... again... i'm not the only one...

Tulisan ini dibuat dalam rangka #FF2in1 dari @tiket dan @nulisbuku



Rabu, 21 Januari 2015

Nilai seorang anak dan Kebahagiaan seorang ibu

Nilai seorang Anak dan Kebahagiaan seorang Ibu
 
Seluruh individu menjadi pribadi yang sekarang ini tidak dapat dipungkiri sudah pasti ada andil seorang ibu. Semua anak adalah maha karya seorang ibu, dimulai sejak membesarkannya di dalam kandungan, perjuangannya dalam melahirkan, mengajaknya bicara seperti orang gila pada saat bayi kecilnya hanya bisa menggeliat-geliat dan memandangi dirinya tanpa suara, kesabarannya yang tak berbatas pada saat anaknya acapkali tidak sepakat dengan nasehat-nasehatnya, serta doa-doanya yang tidak pernah lepas dari bibir dan juga hatinya.
 
Entah apa yang ada di benak Ibuku pada saat membesarkanku, semakin diriku dewasa rasanya aku justru semakin lupa untuk menanyakan kepadanya, apa yang membuatnya bahagia. Aku hanya mencoba menjadi anak yang berbakti dan orang yang sukses menurut pandangan orang-orang atau buku-buku yang aku baca, supaya dapat membuatnya bangga dan tentu saja bahagia. Tapi apakah apa yang aku perbuat sudah benar-benar membuat beliau bahagia? Saat ini aku bersama pekerjaanku sebagai karyawan, acapkali dihadapkan pada keadaan dimana aku harus memberikan penilaian pada seseorang atau suatu hal. Terbersit keinginanku untuk menanyakan kepadanya, seandainya Ibu memberikan nilai untukku sebagai seorang anak, dalam skala 1 sampai 100, berapa nilaiku, dan kenapa dia memberiku nilai tersebut.
 
Menurut Ibuku, nilainya adalah 95. Not bad. Karena menurut beliau hampir semua yang beliau ajarkan kepadaku bisa dimengerti dan dikerjakan. Ternyata beliau sangat puas dengan nilai-nilai pelajaran formalku. Yaaa… mungkin ada baiknya lain waktu aku  tanyakan nilai softskill-ku ya. Beliau merasa sangat bersyukur dapat membimbingku selama ini.
 
Demikianlah, dengan banyak kata ataupun hanya dengan sikap dan kesabarannya dalam bertahan hidup, seorang Ibu sudah pasti berperan sebagai ‘guru’ bagi anak-anaknya. Besar dengan didikannya, sampai dengan setua ini pun diriku dengan suami dan dua gadis kecil kami, aku masih sering berselisih faham dengan ibuku. Kadang aku berfikir kenapa sudah setua ini masih harus berdebat, perlukah? Tapi sepertinya aku lebih sering tidak peduli dan memilih mempertahankan pendapatku tanpa memperhatikan perasaan Ibuku. Aku menanyakan kepada dirinya, pada saat kami berselisih faham, apakah beliau merasa gagal sebagai seorang ibu?
 
Menurut Ibuku, tidak sama sekali. Tidak ada rasa gagal pada saat diriku berselisih faham dengan dirinya, karena beliau yakin bahwa suatu saat seorang anak pasti dapat memahami apa yang diharapkan oleh Ibunya, walaupun terkadang memilih cara yang berbeda untuk memenuhi harapan tersebut.
 
Meskipun Ibu tidak pernah merasa gagal, namun aku tahu pasti suatu saat beliau pasti pernah kecewa. Sebagai seorang ibu, meskipun masih newbie dengan usia anak-anakku yang masih di bawah 10 tahun, aku mulai memahami bahwa sebagai seorang ibu tidak selamanya kita bahagia, pasti ada susah dan senangnya dalam membesarkan seorang anak. Akhirnya aku memutuskan untuk menanyakan juga kepada ibuku, bila kebahagiaan sebagai seorang ibu dalam skala 1 sampai 100, berapa nilai kebahagiaan ibu, apa yang harus aku perbuat supaya Ibu lebih bahagia?
 
Menurut Ibuku, nilainya lagi-lagi 95. Yaaa… bisa jadi karena kita semua menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah, jadi tidak ada nilai yang sempurna untuk ciptaan-Nya. Yang membuatku terkejut, kenapa nilainya sedemikian tinggi, ternyata karena beliau lebih banyak mengingat bagian ‘senang-senang’nya saja. Mungkin ini adalah bukti nyata dari gambar mural yang seling kita jumpai di belakang truk di jalanan, ‘kasih ibu sepanjang jalan’. Walaupun jalannya terjal, banyak tanjakan dan tikungan di sana-sini, Ibu akan selalu mengasihi anaknya, karena mungkin yang beliau ingat hanyalah pemandangan yang indah di sepanjang jalan.
 
Demikianlah seorang Ibu, selalu bahagia bila mengingat anaknya. Jawaban-jawaban Ibuku membuat aku sangat bersyukur memiliki seorang Ibu seperti beliau. Meskipun aku tahu nilaiku tidak akan pernah mencapai 100, tetapi sebagai rasa terima kasih dan baktiku, aku berjanji pada diriku untuk membuatnya lebih bahagia, seperti kata beliau, dengan cara membuatnya selalu merasa dibutuhkan, meskipun hanya dengan hal-hal kecil seperti berbagi cerita, suka dan duka yang aku alami sehari-hari. Yaaa… terkadang memang berbagai kesibukanku membuatku lupa menyapanya, mengacuhkan telepon darinya, sekarang aku semakin sadar bahwa sudah waktunya aku berubah. Selain itu tentunya aku ingin lebih mengkhusyukkan diri dalam setiap doa-doaku untuknya. Bagiku seorang Ibu adalah anugerah dari Allah yang paling mulia. Setinggi apapun harapan seorang Ibu, sudah pasti diiringi dengan doa-doanya. Jangan pernah kita menyalahkan seorang Ibu karena harapannya terhadap anaknya yang kadang menurut kita terlalu tinggi, namun berterima kasihlah, karena tanpa doa dan keikhlasan seorang Ibu, tidak akan tercipta kebahagiaan dan kemuliaan seorang anak.
 
"Tulisan ini disertakan dalam kegiatan Nulis Bareng Ibu. Tulisan lainnya dapat diakses di website http://nulisbarengibu.com”

Artikel lainnya :