Aisyah
Karya : Sibel Eraslan
Aisyah adalah putri salah satu sahabat nabi, yaitu Abu Bakar. Menikah dengan Rasulullah pada usia 18thn, dan Rasulullah saat itu berusia 52thn. Acara pernikahannya dilakukan setahun dari pertunangannya. Pernikahan dilakukan di madinah, setelah hijrahnya Rasulullah. Aisyah adalah wanita yang hadir pada mimpi Rasulullah, yang berarti pernikahannya dengan Aisyah adalah perintah Allah.
Aisyah adalah satu-satunya wanita bukan janda yang dinikahi oleh Rasulullah
Pada percakapannya dengan Aisyah menggambarkan bahwa dalam memilih istri, Rasulullah lebih memilih yang masih perawan.
Di balik kecerdasannya sehingga banyak mencatat ilmu dari Rasulullah, Aisyah juga menggambarkan seorang perempuan biasa yang acapkali tergoda oleh gemerlap dunia, perhiasan untuk mempercantik diri di depan suaminya. Pada beberapa cerita dikisahkan Rasulullah selalu menasehatinya untuk menjaga diri dari godaan duniawi dan memilih perintah Allah dan Rasulullah.
Kisah tentang perhiasan salah satunya adalah pada saat sedang di perjalanan, kalung perak Aisyah terlepas dan hilang. Rasulullah meminta pasukan berhenti untuk mencari perhiasan itu, Aisyah pun sangat menyesal telah merepotkan. Dia sadar kalau memang perintah Allah menjauhi perhiasan adalah benar adanya. Pada saat itu pasukan mencari di suatu lembah pasir sampai kehabisan air dan tidak bisa berwudu. Saat itulah turun wahyu QS Al Maidah : 6, tentang bertayamum.
Aisyah adalah dengan wanita mana Rasulullah memperoleh wahyu ketika sedang di bawah selimut dengannya.
Aisyah adalah dimana Rasulullah wafat. Khotbah wada juga dikisahkan pada novel ini.
Di buku inipun diceritakan kehidupan Rasulullah bersama istri-istrinya. Dikisahkan Aisyah yang seringkali cemburu setiap kali Rasulullah menyebut Khadijah, istri yang paling dimuliakan; Selain itu istri yang lain adalah janda-janda yaitu Saudah, Hafsah putri Umar, Zainab, Ummu Salamah yang paling unggul pada hadis dan fiqih di antara istri yang lain, Ummu Habibah, Maimunah, Shafiyah. Dikisahkan juga Rasulullah yang selalu meminta Fatimah agar mencintai Aisyah, karena Fatimah juga mencintai apa yang dicintai Ayahandanya.
Pada akhir buku dikisahkan kehidupan pata ahli bait setelah Rasulullah meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar