Another hello, another goodbye...
Menjadi seorang ibu bekerja, salah satu tantangannya adalah tidak menjadi cengeng pada saat melepas seorang "anak angkat", atau katakanlah "anggota keluarga". Apalagi model seperti saya, the mellow-er.
Siapa?
Tentu saja asisten. Ya, asisten adalah ibaratnya seorang anak angkat buat saya. Di sela tugasnya yang beragam, layaknya seorang anak angkat, saya selalu berusaha mengajarkan hal baru, dan menganggapnya sebagai keluarga sendiri.
Ini adalah ke-5 kalinya saya me"lulus"kan asisten saya. Yang sebelum2nya resign karena menikah, kali ini karena ingin mencoba pekerjaan lain. Ada yang beda pada asisten saya yg terakhir ini dengan yang sebelum2nya, asisten yang ini sembari bekerja, juga mengambil kelas kejar paket setara SMA pada setiap weekend. Mungkin kali ini dia ingin memanfaatkan ijazahnya pada petualangan barunya. Asisten yang kali ini juga cukup update teknologi, untuk resep masakan, saya cukup copas dari hasil browsing lalu saya bbm atau wa ke dia. Bahkan kalau saya lupa, dia inisiatif browsing sendiri.
Yang kali ini sudah 2 tahun dia tinggal bersama kami. Dari pengalaman yang sebelum2nya juga, saya pikir bekerja menjadi seorang ART ada miripnya dengan (maaf) PSK. Mereka sangat profesional, bekerja tanpa perasaan. Bayangkan saja setiap hari bermain, bercanda, tidur bareng, menyuapi, mengajari anak2 saya, selama rata2 10 jam saya tidak ada di rumah, namun dengan santainya mereka meninggalkan keseharian itu. Seperti ga punya perasaan kan? Hehe...
Saya... kehilangan, ya tentu saja. Karena harus mulai dari awal lagi, itu suatu hal. Namun hal lainnya karena saya harus lepaskan seorang anak manusia yang sehari2nya saya pantau, saya nasehati, saya bantu bila ada kesulitan. Saya tidak pernah yakin apakah kehidupannya setelah ini bisa lebih menyenangkan. Bisa masak makanan enak setiap hari, tidur siang tiap hari, bisa tidur di kasur yang empuk dan kamar yang nyaman, bisa jalan ke mall setiap weekend.
Ngomong soal bantuin asisten yang satu ini, baru kali ini juga di tengah meeting seru di kantor tetiba ada bbm masuk "bu, tolong transferin ke kampung dong, ibu saya kehabisan duit, nanti uangnya saya ganti di rumah" , atau "bu, temen saya lagi di jalan kehabisan duit, tlg transferin dulu ya bu, 100rb aja" :D
Tapi kadang juga saya dibantuin dia, di tengah meeting yang pelik, bisa semangat lagi setelah liat bbm masuk, foto anak saya yang kecil... "bu, adek bisa selfi sendiri", haha live report. Banyak lagi yang lainnya, "Bu, adek minta pake rok" atau "Bu, adek minta difoto sama ayam" :)
Anyway, goodluck deh mbak... thank you for the awesome 2 yrs... we miss you already...
At the end, i'll try to be as dr seuss said...
"Don't cry because its over, but smile because it happened"
Saya yakin ini waktunya saya membantu anak manusia yang lain lagi, dan tentu saja keluarganya. Seperti biasa, Allah sudah mengatur semuanya, tugas manusia ikhtiar dan berdoa.
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar