Buku ini bercerita tentang tragedi American Airlines Flight 11 vs Menara kembar World Trade Center - New York (hmmmmppff... sebelum baca lagi buku ini pun aku tak yakin WTC itu ada di amerika belahan mana), pada 11 September 2001, atau tragedi 9/11, "Nine-Eleven"
Inti cerita ini mengajak kita berandai-andai untuk menjawab pertanyaan : "Would the world be better without islam?". Dengan adanya tragedi itu, Islamophobia seolah telah menjangkit mayoritas penduduk dunia; tampak sulit untuk menjawab "No".
Buku ini membeberkan beberapa penggalan sejarah islam di amerika.
Malcolm X, seorang pejuang kulit hitam muslim. Jasanya diabadikan pada bangunan Malcolm X Memorial, The Shabazz Center, yang berlokasi di dekat Harlem, kawasan komunitas muslim di amerika.
Ground Zero Memorial, kompleks untuk mengenang tragedi 9/11. Di sana juga terdapat Ground Zero Mosque.
Koloni Melungeon, yang konon merupakan koloni yang terbentuk sebelum columbus sampai di benua amerika. Koloni yang merupakan pembauran kaum Moriscos, penduduk muslim dari Spanyol dengan pendatang Eropa, Afrika, dan juga suku Indian, penduduk asli benua amerika. Ada yang mengatakan, kuba berasal dari al-qubbah, karena dulu pada daerah tersebut columbus menemukan bangunan megah dengan bentuk menyerupai kubah masjid yang indah.
Intinya salah satu yang menyebabkan columbus menemukan amerika adalah karena mengejar kaum moriscos, muslim spanyol yang melarikan diri, asal muasal dari koloni melungeon.
Bahkan presiden Abraham Lincoln juga berdarah melungeon.
Berbicara sejarah amerika tidak akan bisa lepas dari sejarah islam.
Tragedi 9/11 adalah ujian kemanusiaan, diceritakan di buku ini, korbannya bukan hanya non muslim, tapi umat islam pun menjadi korban. Teroris hanyalah distorsi, bukan ajaran islam itu sendiri.
Islam dimaknai sebagai salam yang berarti kedamaian. Dunia tanpa islam adalah dunia tanpa kedamaian. Islam tanpa amalan adalah kehampaan. Amalan tanpa iman adalah kegelapan.
Semoga suatu saat bisa travelling ke US *wish*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar