Buku ini adalah hadiah di ulang tahun saya. Bahkan pemberinya pun seorang non-muslim. Rejeki memang tak pernah disangka dari mana datangnya.
Khadijah binti Khuwaylid, putri dari saudagar terkemuka di jamannya, ayahnya Khuwaylid dan ibunya Fatimah.
Khadijah telah dididik dengan ajaran bangun lebih pagi dan teguh dalam kesabaran. Beliau selalu berpijak pada kedua ajaran ayahandanya itu sepanjang hidupnya.
Sebelum menikah dengan Muhammad, Khadijah menikah 2x. Suami pertamanya adalah Abu Hala bin Zurara, yang dikarunai 2 anak laki2, Hala dan Hindun, setelah beliau meninggal, Khadijah menikah dengan suami kedua Atik bin Aziz, dikarunai seorang anak wanita bernama Hindun juga. Namun akhirnya berpisah karena tidak dapat bertahan dengan perangai keras Atik.
Setelah sekitar 8 tahun hidup sendiri bersama pembantunya Maesaroh dan saudaranya Asma, Khadijah bertemu dengan Muhammad yang awalnya adalah pemuda yang ditunjuk untuk membantu menjalankan bisnisnya. Akhirnya mereka menikah, dinikahkan oleh paman Khadijah yaitu Amru bin Asad.
Dikisahkan Khadijah yang begitu menyayangi suaminya, Khadijah yang tidak mau menikmati kenyamanan bila dia tahu Muhammad sedang dalam perjalanan. Khadijah yang selalu menjadi sandaran Muhammad setelah melalui hari-harinya menerima wahyu di gua Hira. Khadijah yang pertama kali bersyahadat, wudhu dan sholat.
Bersama Muhammad, Khadijah dikaruniai 6 orang anak. Anak pertamanya Qasim, laki2, meninggal dunia saat masih bayi, yang kedua Zainab, wanita. Yang ketiga Ruqayah, keempat Ummu Kultsum, setelah itu Fatimah dan Abdullah, namun Abdullah juga meninggal dunia karena sakit pada saat masih kecil. Selain membesarkan anak kandung mereka sendiri, yang dibesarkan oleh Khadijah dan Muhammad adalah Zaid bin Haritsah seorang budak berusia 8 tahun yang dihadiahkan seorang keponakan kepada Khadijah yang diangjat sbg anak setelah Qasim meninggal , Zubair bin Awwam putra bibi Muhammad dan adik laki2 Khadijah, dan Ali bin Abu Thalib putra dari paman Muhammad, Abu Thalib.
Khadijah meninggal karena sakit, setelah terjadi pemboikotan atas Kakbah, sebelum meninggal Khadijah terus-menerus memberi salam pada suaminya dengan menyebut nama-nama indahnya. Kepergian Khadijah dan Abu Thalib hanya berselang 3 hari.
Beberapa kutipan yang menggambarkan keindahan Khadijah di buku ini, Khadijah adalah pakaian para dermawan, Rumah Khadijah seperti surga, Khadijah adalah Sayyidatun Nisa, Sayyidayun Quraisy, Dzuriyya, Tahira, yaitu Ibunda para wanita, tuan putri bangsa Quraisy, wanita yang bersih dan mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar