6 Alasan Anda Harus Beralih ke Popok Kain
Kesadaran akan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan membuat banyak orangtua kembali memberikan popok kain untuk bayi mereka. Popok kain memang tidak sepraktis popok sekali buang, namun menyimpan banyak manfaat yang lebih besar. Kulit dan pori-pori bayi sangat rapuh, karena kulit menyerap apa saja yang menempel di sana. Anda tahu kan, mengapa bayi sering mengalami iritasi ketika mengenakan popok sekali buang? Hal ini tidak akan terjadi ketika bila si kecil mengenakan popok kain.
Untuk Anda yang belum yakin mengapa harus beralih menggunakan popok kain, berikut beberapa alasan di antaranya:
Popok kain saat ini sudah jauh lebih praktis. Tidak seperti popok kain jaman kita masih bayi yang hanya berupa lembaran kain putih dengan tali, popok kain saat ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan orangtua modern. Anda tak perlu lagi mengkhawatirkan peniti atau tali yang mengikatnya. Anda juga bisa menemukan popok kain dalam berbagai warna dan motif yang lucu.
Lebih nyaman dan sehat untuk bayi. Popok sekali buang mengandung banyak bahan kimia, termasuk klorin yang bisa menyebabkan bayi mengalami ruam popok. Hal ini tidak terjadi pada popok kain, yang membuat bayi merasa lebih nyaman, lebih menyerap, dan membuat sirkulasi udara lebih mudah. Popok kain juga tidak menggunakan perekat dari plastik yang bisa menyebabkan iritasi, atau membuat kulit bayi lecet.
Banyak pilihan. Saat ini sudah banyak produk popok kain impor maupun lokal, yang harganya tentu dapat disesuaikan dengan budget Anda. Jika Anda belum siap untuk menyediakan popok kain 100 persen, Anda bisa memilih yang terbuat dari bahan hybrid. Produk keluaran Charlie Banana, misalnya, ada yang menggunakan reusable insert dan disposable insert. Jadi, bila memilih yang disposable insert ini, lapisan penampungnya ini bisa dibuang bila sudah penuh.
Mudah dibersihkan. Banyak orangtua yang masih risih membersihkan kotoran bayi pada popoknya. Namun, yakinkan diri Anda sekali lagi, bahwa ini merupakan pengalaman unik dengan menjadi orangtua. Karenanya, jangan terlalu mengkhawatirkannya. Begitu Anda membuang kotorannya, dan memasukkan popok kain ke dalam mesin cuci, Anda bisa mencuci bersih popok tersebut. Menggunakan popok kain juga akan menyiapkan Anda untuk melatih anak potty training. Hasil studi menunjukkan bahwa bayi yang menggunakan popok kain akan belajar buang air di toilet lebih cepat.
Membantu mengurangi sampah tak terurai. Bila Anda ingin menjadi orang yang lebih sadar lingkungan, menggunakan popok kain akan sangat membantu. Seorang anak akan membutuhkan sekitar 6.000 popok sekali buang hingga umur 24 bulan, yang sama nilainya dengan satu ton sampah. Dan, popok sekali buang membutuhkan 500 tahun untuk terurai. Hitung pula berapa kantong plastik yang diperlukan untuk membungkus popok ketika akan dibuang.
Anda belum benar-benar bergaya hidup “hijau” sebelum menggunakan popok kain. Semakin banyak orangtua yang ingin menerapkan gaya hidup eco-green, dari mengolah makanan organik untuuk bayi, hingga menggunakan produk perawatan bayi yang ramah lingkungan. Namun entah kenapa dalam urusan popok, banyak orangtua yang tidak mempermasalahkan bayi mereka mengenakan popok sekali buang yang penuh bahan kimia selama 2 tahun, 24 jam sehari.
Sumber: Female.kompas.com
Cara Kerja Clodi
Clodi atau cloth diapers terjemahan sesungguhnya dalam bahasa Indonesia adalah popok kain. Jika menyebut nama popok kain kita pasti akan mengacuh pada popok kain biasa tanpa lapisan insert yang menahan air pipis dan pup sehingga bayi bisa tetap kering.
Clodi yang dimaksudkan dan dijual di sini adalah popok kain yang sudah dilengkapi dengan lapisan yang berfungsi untuk menahan air pipis dan pup seperti halnya pada popok sekali pakai, sehingga bayi dapat merasakan sehatnya popok kain, tetapi moms juga tetap merasakan praktisnya popok sekali pakai. Lalu bagaimana cara kerja popok kain?
Cara kerjanya adalah saat bayi pipis atau pup, pipis akan diserap oleh inner (bagian dalam clodi). Karena inner terbuat dari bahan yang memberikan sensasi kering (stay dry) seperti fleece atau bamboo, bayi tetap akan merasakan sensasi kering sehingga ia tidak rewel akibat pantanya yang basah. Air pipis selanjutnya akan dengan diserap oleh bagian insert yang menjadi penahan air pipis tersebut yang memang didesain dari bahan yang menyerap dan menahan air pipis bayi. Kekuatan insertlah yang akhirnya menentukan seberapa lama clodi bisa bertahan menahan pipis bayi (berkisar 4 hingga 6 jam). Itulah sebabnya, jika bayi dirasa sering pipis disarankan untuk menggunakan dobel insert terutama pada malam hari, sehingga clodi dapat lebih banyak menahan air pipis bayi.
Walaupun clodi bisa bertahan, disarankan untuk mengganti popok paling tidak 4 jam sekali. Jika dirasa hanya bagian insert yang basah, maka cukup ganti bagian insertnya saja.
Adapun bagian diaper cover, jika berfungsi sebagai bagian yang anti air selain juga berfungsi sebagai pemanis clodi dengan warna serta corak yang trendy.
Tabel Perbandingan Clodi dan Popok Sekali Pakai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar