Sabtu, 27 November 2010

Alya udah 2 tahun... belajar apalagi yaaa...


Alya udah 2 tahun... belajar apalagi yaaa...
by Marina Gardenia on Sunday, September 19, 2010 at 7:46am

Alhamdulillah...
Sudah 2 tahun diperkenankan menjaga amanah dari Allah SWT pada kami... Alya...

Sembari browsing ini itu dari yang penting sampe ga penting... =p
Cari-cari ide...ilmu apa ya buat hari ini....eh ketemu ide buat refresh milestone buat toddler...what next after 24 mths?

Nemu ini nih...barangkali ada yang pengen refresh juga...
http://www.tumbuh-kembang-anak.blogspot.com/2009/03/perkembangan-kognitif-anak-balita.html

Kemampuan kognitif anak usia 2 – 3 tahun semakin kompleks. Perkembangan anak usia 2 – 3 tahun ditandai dengan beberapa tahap kemampuan yang dapat dicapai anak, yaitu sebagai berikut :

1. Berpikir simbolik. Anak usia 2 tahunan memiliki kemampuan untuk menggunakan simbol berupa kata-kata, gambaran mental atau aksi yang mewakili sesuatu. Salah satu bentuk lain dari berpikir simbolik adalah fantasi, sesuatu yang dapat digunakan anak ketika bermain. Mendekati usia ketiga, kemampuan anak semakin kompleks, dimana anak sudah mulai menggunakan obyek subtitusi dari benda sesungguhnya. Misalnya anak menyusun bantal- bantal sehingga menyerupai mobil dan dianggapnya sebagai mobil balap.

2. Mengelompokkan, mengurut dan menghitung. Pada tahun ketiganya, anak sudah dapat mengelompokkan mainannya berdasarkan bentuk, misalnya membedakan kelompok mainan mobil-mobilan dengan boneka binatang. Selain mengelompokkan, anak juga mampu menyusun balok sesuai urutan besarnya dan mengetahui perbedaan antara satu dengan beberapa (kemampuan menghitung).

3. Meningkatnya kemampuan mengingat. Kemampuan mengingat anak akan meningkat pada usia 8 bulan hingga 3 tahun. Sekitar usia 2 tahun, anak dapat mengingat kembali kejadian-kejadian menyenangkan yang terjadi beberapa bulan sebelumnya. Mereka juga dapat memahami dan mengingat dua perintah sederhana yang disampaikan bersama-sama. Memasuki usia 2,5 hingga 3 tahun, anak mampu menyebutkan kembali kata-kata yang terdapat pada satu atau dua lagu pengantar tidur.

4. Berkembangnya pemahaman konsep. Ketika mencapai usia 18 bulan, anak memahami waktu untuk pertama kalinya yaitu pemahaman “sebelum” dan “sesudah”. Selanjutnya pemahaman “hari ini”. Pada usia 2,5 tahun, anak mulai memahami pengertian “besok”, disusul dengan “kemarin” dan pengertian hari-hari selama seminggu di usia 3 tahun.

5. Puncak perkembangan bicara dan bahasa. Pada usia sekitar 36 bulan, perbendaharaan kata anak dapat mencapai 1000 kata dengan 80% kata-kata tersebut dapat dipahaminya. Pada usia ini biasanya anak mulai banyak berbicara mengenai orang-orang di sekelilingnya, terutama ayah, ibu dan anggota keluarga lainnya.

Selain itu...
Nemu juga ini... http://afatih.wordpress.com/2010/05/03/pendidkan-anak-usia-2-tahun/

Pendidkan Islam untuk Anak Muslim Usia 2 Tahun
Oleh A. Fatih Syuhud Ditulis untuk Buletin Santri Pondok Pesantren Alkhoirot Malang

Perkembangan non-fisikal anak usia 2 tahun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu perkembangan sosial / emosional dan perkembangan intelektual.
Secara intelektual, anak pada usia 2 tahun sudah memiliki kemampuan untuk mendengarkan lagu, sajak dan cerita sederhana; senang melihat buku-buku, mengulangi kata-kata, mengucapkan 2-3 kata dan kalimat; tertarik belajar bagaimana menggunakan benda-benda di sekitarnya; serta mencoba bersenandung dan bernyanyi.

Sementara dalam segi perkembangan sosial dan emosional anak sudah memiliki kemampuan untuk bersosialisasi, bermain dan berdekatan dengan anak-anak lain yang relatif sebaya serta meniru perilaku orang-tuanya.
Dari berbagai kemampuan itu, kita dapat memberikan pendidikan dan aktivitas yang sesuai untuk menstimulasi kemampuan mereka.

Pertama, membaca buat anak (QS Al Alaq 96:1-5). Bacakan buku anak-anak bergambar dengan suara keras setiap hari. Bacakan dengan penuh ekspresi dan coba jelaskan gambar-gambar yang tercetak dalam buku. Ekspresikan perasaan tokoh dalam cerita buku tersebut secara sederhana dan ajak si anak untuk meniru ekspresi-ekspresi ini. Cari buku anak-anak yang jalan ceritanya pendek-pendek dan bagus gambarnya.
Yang tak kalah pentingnya, carilah buku anak-anak yang bernuansa Islami agar pola pikir (mindset) keislaman tertanam sejak dini.

Kedua, tugas rumah. Ajari anak beberapa tugas kecil dan biarkan dia melakukannya sendiri tetapi jangan lupa mengawasinya. Biarkan mereka membantu Anda dengan tugas-tugas rumah yang sederhana seperti mengumpulkan mainan atau meletakkan baju cucian di keranjang. Dorong mereka untuk menyebut nama sesuatu yang sedang Anda atau dia gunakan.

Ketiga, biasakan perilaku keseharian orang tua se-islami mungkin, karena ketauladanan adalah guru terbaik (QS Al Ahzab 33:21). Misalnya, mengucapkan bismillah setiap kali akan melakukan sesuatu, seperti makan, minum, dsb. Memegang sesuatu dengan tangan kanan. Motivasi dan ingatkan anak untuk melakukan hal yang sama.

Keempat, orang tua harus sabar. Anak usia ini gampang frustrasi dan suka marah. Apapun situasinya, orang tua jangan sampai ikut-ikutan marah. Baik marah karena sikap anak atau marah karena faktor lain. Apalagi sampai memukul anak.
Tetaplah kalem, berbicaralah dengan nada yang tenang. Letakkan tangan Anda dengan lembut di tangan anak apabila mungkin.
Bagian keempat ini salah satu hal terpenting dan mungkin tersulit. Terutama bagi orang tua yang temperamental atau sedang dalam kondisi tidak stabil secara emosianal karena sejumlah faktor umum seperti depresi, stress, dan lain-lain. Apabila Anda sedang dalam kondisi tersebut, usahakan saat melepaskan kemarahan tidak berada di depan anak atau diketahui anak.[]

- - -
Baidewai...ada salah satu bentuk bangunan yang Alya sudah hafal...

Alya : "ibuk... itu... ajid.. ajid uat cowat..."
Ibu : "iya, itu masjid buat sholat, pinter anak ibu..."

Entah kenapa...setiap ada bentuk masjid di pinggir jalan, di majalah, di screen laptop... Alya ngeh aja deh...
Alhamdulillah... semoga kelak jadi muslimah sholehah... rajin sholat ya Nak...
Amiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel lainnya :