Sabtu, 27 November 2010

Mini me...


Mini me...
by Marina Gardenia on Saturday, November 13, 2010 at 3:19pm

Alhamdulillah... besok sore... pas 2 tahun 2 bulan Alya melihat dunia...

2 Bulan waktu yang singkat... tapi tampaknya alya ber-akselerasi...
Dari yang ngomong ga jelas, sekarang udah mulai agak jelas... dari yang 20 sekitar kosa kata sekarang mungkin udah lebih dari 50... Dari yang 3 lagu sekarang udah sekitar 10 lagu...malahan udah bisa main tebak lagu.. Dari foto yang cuma satu gaya, sekarang udah mulai centil dan sering minta difoto... "mau oto sama buwung..." "mau oto sama puh..." (padahal pooh nya ada di tivi)... Dari yang nyusun 3 balok sekarang udah tinggi banget baloknya... Dari yang merangkai kata seadanya sekarang ditambah-tambahin... "cudah campe deh..." "yaya pulang deh..." "mau bobo aja..." atau berkomentar... "enak ya..."
dan denger-denger logat dan gaya ngomongnya... yaa... ga jauh-jauh lah dari ibu atau ayahnya...
Eksplorasinya semakin menjadi... setiap melakukan hal yang baik ga boleh lupa untuk memuji... dan setiap melakukan hal yang ga baik...harus pinter-pinter pilih kata buat kasihtau... Sekarang jadi harus makin hati-hati lagi dalam bersikap... mesti lebih cerdas dalam menjawab... hindari bohong kalo bener-bener ga perlu...

Dari artikel islamic parenting...

Rosulullah S.A.W. pernah mengisyaratkan tentang pentingnya pendidikan dalam keluarga, beliau bersabda: “setiap anak terlahir dalam keadaan suci, namun orangtuanyalah yang menyebabkan dia menjadi yahudi ataupun nasrani atau majusi. (H.R. Muslim).
Hadits di atas menunjukkan peranan orangtua dalam mendidik anak, karakter dan kepribadian anak. Pendidikan yang salah dari orangtuanya akan berakibat pada kegagalan dalam pembinaan akhlak si anak.

Dari artikel psikologi anak...

Orang tua adalah model utama
Dalam bersikap dan bertingkah laku setiap anak memang banyak meniru pada lingkungannya, mulai dari orangtua, nenek-kakek, om-tante, pengasuh, tetangga, sekolah, guru, teman, bahkan dari tv dan vcd yang ia tonton.
Anak mudah sekali meniru apa yang dia lihat dan menjadikan lingkungan sebagai model kehidupan. Mulai dari ucapan, misalnya kata-kata yang mudah untuk diikuti. Atau, tingkah laku yang dilihat dari tontonan film.
Orangtua pada umumnya menjadi model utama bagi anak. Karena ayah dan ibu adalah dua orang yang berperan dalam pola asuh anak sejak dia hadir ke dunia. Maka, jangan kaget bila cara saat orangtua marah maupun saat menunjukkan kasih sayang, semua akan ditiru dan dipelajari anak.
Bila orangtua terbiasa menggunakan kata-kata kasar atau caci maki saat kesal dengan orang lain, anak juga akn mempelajarinya dan berpikitr, “oh, kalau marah atau kesal sama orang, begitu ya caranya.” Sehingga, ketika anak kesal pada temannya, maka dia akan begitu juga.
Sebaliknya jika orang tua mengajarkan untuk saling sayang, saling menghormati, tamu datang dihormati, hormat pada orangtua dan kakak, sayang pada adik, bahkan binatang pun disayang. Anak pun akan menirunya. Pada semua orang anak akan menunjukkan rasa hormatnya dan bersikap santun.

Ayo, jadi model yang baik
Banyak orangtua yang memiliki harapan tinggi terhadap anaknya, namun perilaku yang diharapkanya belum dilakukannya. Misalnya, berharap anaknya senang membaca, tetapi orangtua sendiri tidak suka membaca. Menyuruh anaknya sholat berjamaah, padahal dirinya sendiri sering meninggalkanya. Tentu cara ini tidak akan efektif.
Contoh yang baik, akan lebih melekat pada anak bila diiringi dengan penjelasan. Apa manfaatnya senang membaca buku, apa keuntungannya berjamaah di masjid dan sebagainya.
Dengan begitu, anak secara perlahan mulai mengerti tentang pentingnya melakukan perbuatan-perbuatan itu. Sehingga yang diharapkan adalah anak melakukan perilaku tersebut secara sadar dan menyenanginya, bukan karena paksaan. Maka dari itu, mari mulai sekarang kita memaksakan diri menjadi model yang baik untuk anak.

Hopefully useful ya...
Kiss kiss for your kids! :)
Cheers...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel lainnya :