Sabtu, 27 November 2010

Konsumsi menurut islam...

Konsumsi menurut islam...
by Marina Gardenia on Monday, September 6, 2010 at 12:57pm

Hari ini berbagi ilmu "belanja" deh...
Mumpung lagi pas moment nya lagi pada "shopping mode on"
Semoga ilmu yang sedikit ini bermanfaat... :)


"Bersabda Rasulullah SAW, apabila aku didatangi oleh suatu hari, dan aku tidak bertambah ilmuku pada hari itu yang dapat mendekatkan diriku kepada Allah ’azza wa jalla, maka tidak ada keberkahan untukku dalam terbitnya matahari pada hari itu"
Hadis ini menunjukkan kepada kita bahwa Rasulullah SAW mengkaitkan antara keberkahan waktu dengan ilmu. Hari yang berlalu tanpa ada penambahan ilmu pada hari itu dianggap sebagai tidak membawa keberkahan.



- - -

Islam memandang bahwa bumi dengan segala isinya merupakan amanah Allah SWT kepada sang khalifah agar di pergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. Salah satu pemanfaatan yang telah diberikan kepada sang khalifah adalah kegiatan ekonomi dan lebih sempit lagi kegiatan konsumsi. Islam mengajarkan kepada sang khalifah untuk memakai dasar yang benar.agar mendapatkan keridhaan dari Allah Sang Pencipta.

Konsumsi berlebih-lebihan, yang merupakan ciri khas masyarakat yang tidak mengenal Tuhan, dikutuk dalam Islam dan disebut dengan istilah isrâf (pemborosan) atau tabzîr (menghambur-hamburkan harta tanpa guna).

Pemborosan berarti penggunaan harta secara berlebih-lebihan untuk hal-hal yang melanggar hukum dalam hal seperti makanan, pakaian, tempat tinggal atau bahkan sedekah. Ajaran-ajaran Islam menganjurkan pola konsumsi dan penggunaan harta secara wajar dan berimbang, yakni pola yang terletak diantara kekikiran dan pemborosan. Konsumsi di atas dan melampaui tingkat moderat (wajar) dianggap isrâf dan tidak disenangi Islam.

Q.S:7:31 yang artinya “makanlah dan minumlah, namun janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah itu tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

Q.S:47:3 yang artinya “Bila dikatakan kepada mereka, belanjakanlah sebagian rizki Allah yang diberikanNya kepada mu, orang-orang kafir itu berkata “apakah kami harus memberi makan orang-orang yang jika Allah menghendaki akan diberiNya makan?” sebenarnya kamu benar-benar tersesat.”

Sementara itu, sumber yang berasal dari hadis Rasul yang artinya “ Abu said Al-Chodry mengatakan : Ketika kami dalam bepergian dalam Nabi saw. Mendadak datang seseorang berkendaraan sambil menoleh ke kanan-ke kiri seolah-olah mengharapkan bantuan makanan, maka Nabi bersabda: “ siapa yang mempunyai kelebihan kendaraan harus dibantukan kepada yang tidak mempunyai kendaraan. Dan siapa yang mempunyai kelebihan bakal harus dibantukan pada orang yang tidak berbekal. “ kemudian Rasulullah menyebut berbagai macam jenis kekayaan hingga kita merasa seseorang tidak berhak memiliki sesuatu yang lebih dari kebutuhan hajatnya.

Secara umum, setiap nikmat yang bisa dianggap sebagai nilai lebih pada seseorang berpotensi untuk melahirkan benih takabbur pada seseorang.
Q.S 16: 23 “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel lainnya :